Peace Poster Contest 2025 Dorong Kreativitas Anak Melalui Lukisan Untuk Perdamaian Dunia

Suasana penuh semangat dan warna-warni kreativitas terasa di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat pada Sabtu (1/11/2025). Lebih dari 300 siswa dari 54 sekolah di Jakarta berkumpul untuk mengikuti ajang seni bergengsi “Peace Poster Contest 2025” yang digelar oleh Perkumpulan Lions Indonesia Multi Distrik 307, Distrik 307 B1.
Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Together As One” atau Bersatu Sebagai Satu. Tema ini mengajak generasi muda memahami bahwa perdamaian sejati hanya bisa tercapai ketika umat manusia bersatu, menghargai perbedaan, dan hidup dalam harmoni.
Kompetisi tahunan berskala internasional ini memberikan kesempatan bagi anak-anak usia 11–13 tahun untuk mengekspresikan visi mereka tentang perdamaian dunia melalui karya seni.
Peserta lomba merupakan pelajar yang lahir antara 16 November 2010 hingga 15 November 2012, dan disponsori oleh 23 Lions Club di wilayah Jakarta. Setiap peserta diminta untuk menuangkan gagasan mereka tentang perdamaian dalam bentuk poster bergambar yang sarat makna.
Ajang ini juga menjadi salah satu program global Lions Club International yang telah berlangsung selama lebih dari 35 tahun, menginspirasi jutaan anak di berbagai negara untuk menebarkan pesan damai lewat gambar dan imajinasi.

Selain menilai aspek teknis seperti komposisi dan warna, dewan juri juga menilai pesan moral, orisinalitas, serta kedalaman makna dari setiap karya. Tak sedikit peserta yang menampilkan simbol-simbol universal seperti tangan bersatu, burung merpati, atau bendera dunia sebagai representasi dari “Together As One”.
Ketua Panitia Peace Poster Contest 2025, Kimberly Tandra, menjelaskan bahwa tema tahunan kompetisi ini selalu ditetapkan oleh Lions International dan sebagai refleksi pentingnya kebersamaan dalam menghadapi perbedaan.
“Untuk Peace Poster 2025 ini, kami mengangkat tema Together as One. Setiap tahun, tema ditentukan langsung oleh Lions International,” ujar Kimberly.
“Melalui tema ini, kami ingin mengajak peserta untuk mengekspresikan bagaimana kita bisa bersatu sebagai satu kesatuan untuk mengatasi perbedaan dan menciptakan perdamaian,” sambungnya.

Lebih lanjut, Kimberly menjelaskan bahwa tujuan utama penyelenggaraan Peace Poster Contest adalah memberikan ruang bagi anak-anak usia 11 hingga 13 tahun untuk menyalurkan imajinasi dan pandangan mereka tentang perdamaian dunia.
“Acara ini ditujukan bagi anak-anak berusia 11, 12, dan 13 tahun, karena di usia itu mereka berada dalam masa emas perkembangan kreativitas dan imajinasi,” tuturnya.
“Kami ingin mereka belajar memahami pentingnya perdamaian sejak dini, sekaligus mengekspresikannya lewat karya seni yang bermakna,” tambahnya.

District Governor Lions Club International Distrik 307 B1, Edwin Purwohandianto, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat perdamaian sejak dini di kalangan generasi muda.
“Lions Club International percaya bahwa perdamaian dimulai dari generasi muda. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menumbuhkan nilai empati, kebersamaan, dan semangat untuk membangun dunia yang lebih damai — bersama sebagai satu,” ujar Edwin Purwohandianto.
Ia menambahkan bahwa lomba seperti ini bukan hanya ajang seni, tetapi juga sarana pembelajaran karakter bagi anak-anak agar tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan menghargai sesama.

Pemenang tingkat distrik akan melaju ke babak Multi Distrik (nasional), dan pemenang nasional nantinya akan mewakili Indonesia di Peace Poster Contest tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Lions Club International di Amerika Serikat.
Ajang global tersebut diikuti oleh puluhan ribu peserta dari lebih dari 200 negara dan wilayah di dunia. Pemenang utama internasional akan mendapatkan hadiah USD 5.000 serta diundang ke acara penghargaan bergengsi di Amerika Serikat. Selain itu, 23 penerima Merit Award akan memperoleh USD 500 masing-masing sebagai bentuk apresiasi atas karya dan pesan perdamaian mereka.

