Pelindo Berencana Perluas Auto Gate di 29 Pelabuhan untuk Efisiensi Operasional
Pada tahun 2024, PT Pelindo (Persero) berencana menyelesaikan penerapan gerbang otomatis di seluruh pelabuhan yang mereka kelola. Sejak awal tahun 2024, Pelindo secara bertahap menerapkan sistem gerbang otomatis di 29 pelabuhan. “Dengan adanya otomatisasi gerbang, metode pembayaran yang sebelumnya dilakukan secara tunai kini berubah menjadi non-tunai (cashless),” ujar Direktur Pengelola PT Pelindo (Persero), Putut Sri Muljanto, di Jakarta pada 14 Juni 2024.
Selama tahun 2023, Pelindo telah mengimplementasikan gerbang otomatis di 13 pelabuhan yang tersebar di seluruh Indonesia, menyusul lima pelabuhan yang sudah lebih dulu menerapkan sistem non-tunai, yakni Banten, Tanjung Pandan, Sunda Kelapa, Banjarmasin, dan Gresik. Selain itu, ada 12 pelabuhan lainnya yang sebagian besar berada di wilayah Indonesia Timur juga telah mengadopsi teknologi ini.
Beberapa pelabuhan yang telah mengoperasikan gerbang otomatis pada tahun 2023 termasuk Tanjung Pinang di Kepulauan Riau (Regional 1), Pangkal Balam di Bangka-Belitung, Jambi, Panjang di Lampung, dan Pontianak di Kalimantan Barat (Regional 2). Selain itu, ada juga pelabuhan Celukan Bawang dan Benoa di Bali, Lembar di Nusa Tenggara Barat, serta Kupang di Nusa Tenggara Timur (Regional 3).
Putut Sri Muljanto mengungkapkan rencana perluasan pengoperasian gerbang otomatis pada tahun 2024. Mulai Juli 2024 hingga akhir tahun, Pelindo akan mengimplementasikan sistem ini di empat pelabuhan di Regional 1, tiga pelabuhan di Regional 2, empat belas pelabuhan di Regional 3, dan delapan pelabuhan di Regional 4. Targetnya, pada akhir tahun 2024, sebanyak 59 pelabuhan akan mengoperasikan gerbang otomatis.
Empat pelabuhan di Regional 1 yang akan mengoperasikan gerbang otomatis adalah Gunung Sitoli, Sibolga, Tanjung Balai Asahan, dan Lhokseumawe. Di Regional 2, tiga pelabuhan yang akan mengadopsi sistem ini adalah Cirebon, Bengkulu, dan Palembang. Sedangkan di Regional 3, empat belas pelabuhan yang akan mengikuti langkah ini meliputi Tanjung Intan di Cilacap, Tanjung Tembaga di Probolinggo, Waingapu, Maumere, Bima, Ende-Ippi, Kalabahi, Labuan Bajo, Kotabaru, Batulicin, Sampit, Kalianget, Tegal, dan Tanjung Wangi.
Sementara itu, delapan pelabuhan di Regional 4 yang akan mengoperasikan gerbang otomatis adalah Manokwari, Jayapura, Biak, Fakfak, Merauke di Papua, Tolitoli dan Pantoloan di Sulawesi Tengah, serta Gorontalo. Putut menekankan bahwa pengoperasian gerbang otomatis ini dilakukan secara bertahap, dengan mempertimbangkan volume lalu lintas kendaraan di setiap pelabuhan.
“Kami juga melihat hasil evaluasi atas penerapan gerbang otomatis di pelabuhan-pelabuhan terdahulu sebagai best practices,” tambah Putut. Selain bertujuan untuk melakukan standardisasi operasi pelabuhan, gerbang otomatis ini juga bertujuan untuk menciptakan pelabuhan yang bebas dari pungutan liar (pungli).
Dengan implementasi sistem gerbang otomatis, PT Pelindo berharap dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam operasional pelabuhan, sekaligus memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pengguna jasa pelabuhan di seluruh Indonesia