Pemerintah Akan Evaluasi Kebijakan Pembukaan Bali dan Kepri Untuk Wisman

0

Pemerintah akan mengevaluasi kebijakan pembukaan pariwisata Bali dan Kepulauan Riau (Kepri) untuk wisatawan mancanegara (wisman). Hal ini dilakukan karena  sejak dibuka pada 14 Oktober 2021 lalu belum ada wisman yang datang ke dua destinasi tersebut dengan penerbangan langsung.

Informasi tentang evaluasi ini disampaikan langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat Weekly Press Briefing, di Gedung Sapta Pesona lt.2, Jakarta, Senin sore (22/11/2021).

Sandiaga mengatakan, bagian yang dievaluasi dalam kebijakan ini diantaranya  kebijakan visa, ketentuan direct flight, serta karantina. Selain itu, pemerintah juga memantau situasi dari negara pasar potensial seperti Australia.

“Karena Australia ini merupakan pasar wisatawan mancanegara terbesar, khususnya untuk Bali. Jadi akan segera kita putuskan setelah melakukan evaluasi dengan tim, baik itu mekanisme karantina dengan sistem bubble atau sistem non karantina tapi mengharuskan pelaku perjalanan internasional sudah tervaksin dosis lengkap,” kata Sandiaga.Selain pasar Australia, pemerintah juga sedang membidik pasar India.  Data yang diterima Sandiaga menyebutkan pada pada November – Desember 2021 sebenarnya sudah cukup banyak. Hal tersebut terlihat dari telah terealisasinya kerjasama Indonesia dengan India dalam membuat paket wisata untuk wisman asal India,termasuk di dalamnya mekanisme tiga hari karantina bagi yang telah menerima vaksin dosis lengkap.

Akan tetapi ada hal-hal yang harus disepakati oleh pihak Indonesia dan India terkait dengan dibukanya kembali border international untuk wisatawan kedua negara ini.

Menparekraf menjelaskan bahwa Kemenparekraf melalui Deputi Bidang Pemasaran telah melakukan rapat dengan Duta Besar India di Jakarta, yang difasilitasi oleh Kemenlu. Berkaitan izin penerbangan dengan tujuan pariwisata diperlukan Mutual Recognition Arrangement (MRA) antara India dan Indonesia dalam bentuk MoU.

Ilustrasi

Setelah MRA disepakati oleh kedua negara, secara teknis aplikasi tracing dan tracking melalui PeduliLindungi ke dua negara akan dihubungkan, sehingga wisman dapat dipantau dari mulai keberangkatan hingga kembali lagi ke negaranya.

Menparekraf pun berharap hal tersebut bisa segera disepakati. Untuk saat ini draft MRA sudah disusun oleh Kemenlu dan sedang dievaluasi oleh Kemenkes.

Sementara untuk Kepulauan Riau, hingga 12 November 2021 tercatat ada 159 wisatawan mancanegara masuk ke Kepulauan Riau melalui pintu Batam.

Ilustrasi

 

“Ini adalah fase kebangkitan ekonomi. Harapannya kuartal keempat akan meningkat dan menjadi tinggal landas di 2022 untuk pembukaan kembali sektor parekraf yang akan menciptakan lapangan kerja antara 10 sampai 20 persen kedepan,” ujar Menparekraf.

Pada kesempatan itu, Menparekraf juga turut mengapresiasi seluruh pihak penyelenggara yang terlibat dalam perhelatan World Superbike yang berlangsung di Mandalika. Tentunya dari ajang tersebut ada beberapa hal yang menjadi evaluasi dan perlu diperbaiki kedepannya untuk menyambut MotoGp.

Ilustrasi

“Sekarang kami sudah menunjuk tim evaluasi yang akan mengidentifikasi hal apa saja yang harus diperbaiki agar persiapan untuk MotoGp tahun depan lebih baik lagi,” tutur Sandiaga. (Sumber Kemenparekraf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *