Pemerintah Indonesia Beri Penghargaan Kepada Tiga Seniman Gamelan di Inggris

0

Ane Hunt  warga negara Inggris  mengaku terharu dan tidak menyangka usahanya mengembangkan dan mempopulerkan gamelan di Inggris mendapat penghargaan dari pemerintah Indonesia.

“Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi saya pribadi mendapat penghargaan atas apa yang pernah saya lakukan,” kata Anne Hunt, yang berharap bisa kembali ke Indonesia.

Hunt merupakan salah satu dari tiga warga negara Inggris yang mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Indonesia karena telah mempelopori kegiatan kesenian gamelan di Inggris pada acara puncak International Gamelan Festival (IGF) 2017 di Cadogan Hall London, Minggu malam waktu setempat, 10 September 2017. Dua orang lagi yakni Alec Roth dan  Neill Sorrell

Penghargaan ini diserahkan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid dan Duta Besar RI di London.

Kiprah ke tiga orang ini dalam mempopulerkan gamelan sudah tidak diragukan lagi, seperti Hunt yang pernah membawa tur musisi dan penari Jawa keliling Inggris dan Eropa dengan perangkat gamelan berada belakang mobil van.

Sementara itu  Neiil Sorrell sangat mencintai alat musik tradisional khas Indonesia ini. Etnomusikolog yang pernah belajar gamelan di Universitas Wesleyan itu, mengibaratkan upaya mereka sebagai bibit bunga yang kini sudah tumbuh dan bertambah banyak.
Pengajar musik di York University itu mendorong universitas membeli gamelan, yang baru terwujud setelah upaya delapan tahun, serta terlibat dalam berbagai kegiatan kesenian gamelan di Inggris seperti Durham Oriental Music Festival & English Gamelan Orchestra.

Tidak hanya dipraktekan melalui alunan musik gamelan, namun Sorrell juga banyak menulis buku dan artikel tentang gamelan serta membuat komposisi gamelan.

Sementara Alec Roth, saat gamelan SouthBank dibuka tahun 1987/88 memberi akses bagi publik untuk belajar gamelan.

Programnya membuka kelas malam, lokakarya dan pelatihan gamelan di sekolah dan kelas anak-anak di akhir pekan merupakan terobosan yang patut dihargai dalam memperkenalkan gamelan di Inggris.

Pendiri kelompok gamelan South Bank itu juga yang mengajak guru untuk membeli gamelan dan membuka program gamelan di sekolah-sekolah di Inggris.

Para penerima penghargaan dari Inggris akan diundang untuk menghadiri Internasional Festival Gamelan di Solo tahun 2018 .

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid  mewakili Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih kepada ketiga orang peraih penghargaan itu yang banyak berkontribusi memperkenalkan gamelan di Inggris Raya. Menurut Hilmar penghargaan kepada ketiga pelopor seni gamelan itu merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepara orang-orang yang mendukung pengembangan musik gamelan di Inggris.

Gamelan sudah mendunia sejak 1889, ketika Paris World Fair menampilkannya. Sekarang gamelan sudah tersebar dan tumbuh di banyak lembaga pendidikan dan seni, dan menjadi salah satu alat ekspresi seniman dunia.

Komunitas-komunitas gamelan sekarang sudah tersebar di Prancis, Inggris, Belanda, Jerman dan negara Eropa lain; serta Amerika dan Asia. Di Amerika tercatat ada setidaknya 200-an komunitas gamelan sedang di Inggris ada 158 komunitas.

Kepala Subdit Diplomasi Budaya Luar Negeri Ahmad Mahendra mengatakan di Inggris, gamelan sudah terdokumentasi oleh Stamford Raffles (1781-1826) yang memberikan deskripsi gamelan paling awal dalam The History of Java (1817).

Raffles adalah orang Inggris pertama yang membawa dua ansambel gamelan ke negaranya. Satu di antaranya bisa ditemukan di Claydon House di London. British Museum juga menyimpan koleksi gamelan sejak tahun 1859. (Sumber Antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *