Pemerintah Luncurkan Program Pemagangan Nasional 2025 untuk Lulusan Perguruan Tinggi

Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan Program Pemagangan Nasional bagi Lulusan Perguruan Tinggi Batch I Tahun 2025, sebuah inisiatif strategis yang digagas oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Program ini bertujuan memperkuat kompetensi lulusan muda, meningkatkan keterampilan kerja, serta memperluas akses dan daya saing tenaga kerja Indonesia di era global.
Peresmian program berlangsung di Ruang Tridharma, Kemnaker, Jakarta, dan ditandai dengan penekanan tombol sirine secara simbolis oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, serta perwakilan Komisi IX DPR RI.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan perusahaan penyelenggara pemagangan serta ribuan peserta dari berbagai daerah yang mengikuti secara luring dan daring.
Dalam sambutannya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa program pemagangan nasional ini menjadi langkah penting untuk mengatasi kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja yang selama ini menjadi tantangan utama bagi lulusan perguruan tinggi di Indonesia.
“Kita menyadari masih adanya gap antara supply lulusan dan demand tenaga kerja di dunia industri. Melalui program ini, pemerintah berupaya menjembatani 8 hingga 10 persen dari total lulusan perguruan tinggi agar siap terjun ke dunia kerja,” ujar Airlangga.
Ia juga mengapresiasi antusiasme masyarakat terhadap program ini. Berdasarkan data Kemnaker, satu posisi magang bahkan diperebutkan oleh sekitar 200 pendaftar, menandakan besarnya minat generasi muda terhadap peluang ini.
“Kepada adik-adik peserta magang, manfaatkan kesempatan ini untuk belajar, membangun jaringan, dan memperluas wawasan. Networking adalah kunci keberhasilan karier di masa depan,” pesan Airlangga.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan bahwa Batch I Program Pemagangan Nasional 2025 mencatat jumlah peserta yang sangat besar. Dari total 20.000 calon peserta, sebanyak 15.000 peserta telah resmi ditetapkan, sementara 5.000 lainnya akan diumumkan pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Program ini menjadi pemagangan berskala nasional pertama yang memberikan uang saku setara upah minimum kabupaten/kota (UMK) di tempat peserta magang masing-masing—kebijakan yang pertama kali diterapkan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Program ini merupakan penguatan dari kegiatan pemagangan yang sudah dijalankan sebelumnya melalui balai-balai latihan kerja. Bedanya, kali ini program bersifat terpadu, masif, dan terintegrasi secara nasional,” jelas Yassierli.
Selain itu, para peserta akan mendapatkan pendampingan langsung dari mentor di perusahaan, guna memastikan proses pembelajaran berlangsung efektif dan aplikatif.
Yassierli juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan program ini merupakan bentuk nyata tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto agar Kemnaker terus memperluas akses kerja dan pelatihan bagi masyarakat melalui platform digital SIAPKerja.
“Melalui SIAPKerja, generasi muda yang belum sempat ikut pemagangan bisa tetap mencari peluang. Ada lebih dari 200 ribu lowongan kerja yang tersedia melalui fitur seperti KarirHub, SkillHub, SertiHub, dan BizHub. Kami terus memperluas jangkauan platform ini dengan mengintegrasikannya bersama portal kerja swasta,” jelasnya.
Dukungan juga datang dari Anggota Komisi IX DPR RI, Obon Tabroni, yang menilai program ini sebagai upaya konkret memperluas kesempatan kerja bagi lulusan muda.
“Tugas kami di DPR adalah memastikan program ini berjalan baik, termasuk dalam aspek pengawasan dan anggaran. Kami berharap program ini dapat terus berkembang dan semakin banyak anak muda yang terserap ke dunia kerja,” ungkap Obon.
Turut hadir Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, yang menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya pengalaman praktis bagi generasi muda.
“Ilmu pendidikan itu penting, tapi ilmu kehidupan jauh lebih penting. Melalui pemagangan, anak muda bisa belajar langsung dari dunia kerja dan mendapatkan pengalaman berharga. Program ini menjadi gerbang utama bagi mereka untuk memasuki dunia nyata,” ujar Raffi
Ia menambahkan bahwa kehadiran program seperti ini bukan hanya memberikan pengalaman profesional, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri dan motivasi bagi anak muda untuk terus berkembang.
Dengan peluncuran Program Pemagangan Nasional 2025, pemerintah menegaskan komitmennya untuk menghadirkan solusi nyata dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Program ini diharapkan dapat menjadi fondasi penting dalam membentuk generasi muda Indonesia yang terampil, berpengalaman, dan kompetitif di pasar tenaga kerja domestik maupun internasional.
Melalui kolaborasi lintas kementerian, dunia usaha, dan lembaga pendidikan, pemerintah optimis pemagangan nasional ini akan menjadi motor penggerak percepatan transformasi ketenagakerjaan di era baru kepemimpinan nasional.

