Per 25 Juli, Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta Capai 79,65 Persen

0
53832987773_9a01a59c83_k

Proyek pembangunan Fase 2A MRT Jakarta, yang mencakup rute dari Bundaran HI hingga Kota, menunjukkan kemajuan signifikan. Hingga 25 Juli 2024, progres pembangunan untuk segmen ini telah mencapai 79,65 persen, dengan beberapa pekerjaan utama telah mencapai tahap lanjut di berbagai stasiun.

Dari siaran pers yang diterima Redaksi, menyebutkan untuk Stasiun Thamrin, pekerjaan saat ini meliputi pengecoran peron, instalasi duct over track exhaust (OTE), serta konstruksi tangga. Selain itu, proses penggalian untuk entrance 4 dan pemasangan suar penyejuk serta ventilasi di Thamrin 10 juga sedang berlangsung. Pekerjaan lain di stasiun ini termasuk test pit, relokasi utilitas di area entrance 5, persiapan pengecoran di area parkir kereta (stabling yard), dan instalasi sistem HVAC serta pemadam kebakaran.

Sementara itu, di Stasiun Monas, perkembangan meliputi pengecoran base slab untuk entrance satu di Jalan Museum dan slab entrance dua di Jalan Silang Barat Daya. Selain itu, pekerjaan pengurugan tahap satu, pengecoran D-Wall arrival shaft, serta instalasi metal ceiling dan finishing lantai HT juga sedang dikerjakan. Tim proyek di Stasiun Monas juga fokus pada pemasangan handrail, granit di tangga, fire shutter, dan dinding ACP di level peron, serta sistem waterproofing dan instalasi sistem HVAC.

Untuk proyek CP 202, yang mencakup Stasiun Harmoni hingga Mangga Besar, kemajuan per 25 Juli 2024 mencapai 35,23 persen. Pekerjaan yang dilakukan meliputi struktur utama stasiun bawah tanah, seperti dinding penahan tanah (D-Wall), perbaikan tanah (soil improvement), dan penggalian di area launching shaft Stasiun Harmoni.

Proyek CP 203, yang mencakup Stasiun Glodok dan Kota, juga menunjukkan perkembangan positif. Per 25 Juli 2024, progres mencapai 58,91 persen. Di Stasiun Glodok, kegiatan meliputi pembongkaran fasilitas mesin bor terowongan (TBM) 1 dan pengiriman segmen terowongan ke lokasi konstruksi. Pekerjaan di Stasiun Kota mencakup pembangunan struktur lantai dasar, kolom, serta persiapan peluncuran mesin bor terowongan (TBM) 1 menuju Stasiun Glodok.

Proyek CP 205, yang dimulai pada 17 April 2024, telah mencapai 6,09 persen. Fokus utama saat ini adalah koordinasi dengan tim konstruksi sipil dan inspeksi lokasi proyek terkait integrasi sistem serta pengiriman material dari Depo.

Sementara itu, pengadaan untuk CP 206 rolling stock (kereta) telah dilakukan dengan evaluasi teknis dan JICA Concurrence pada 21 Juni 2024. Saat ini, proses evaluasi penawaran harga sedang berlangsung. Untuk CP 207 automatic fare collection system (sistem pembayaran), dokumen tender sedang difinalisasi sebelum disubmit untuk JICA Concurrence, dengan target call for tender pada Juli/Agustus 2024.

Fase 2A MRT Jakarta, dengan panjang sekitar 5,8 kilometer, akan menghubungkan Bundaran HI hingga Kota dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah: Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Proyek ini terbagi menjadi dua segmen, dengan segmen pertama (Bundaran HI—Harmoni) ditargetkan selesai pada 2027 dan segmen kedua (Harmoni—Kota) pada 2029. Fase 2B, yang akan melanjutkan hingga Depo Ancol Barat, masih dalam tahap studi kelayakan.

Fase 2A dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang. Berbeda dari fase 1, fase ini mengembangkan kawasan stasiun dengan konsep transit oriented development (TOD), yang mengintegrasikan fungsi transit dengan pengembangan kawasan, guna meningkatkan akses dan daya angkut penumpang.

Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk membangun infrastruktur MRT, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang lebih terintegrasi antara transportasi publik dan penggunaan ruang kota, mendukung pertumbuhan dan kualitas hidup di Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *