Peran ayah bagi perkembangan si kecil
Bagi perkembangan anak dibutuhkan tidak hanya seorang ibu tapi peran ayah juga sebagai yang terpenting bagi anak anda. Kehadiran anda berdua akan memberikan kasih sayang yang tak terhingga bagi buah hati anda. Tapi yang sering kita lihat seringkali kehadiran seorang ayah dalam keluarga tak dirasakan secara psikis meski secara fisik hadir di rumah. Alasannya tak lain karena pola pengasuhan lebih banyak dilimpahkan pada ibu.Padahal keterlibatan ayah tak kalah besarnya bagi pembentukan karakter si kecil. Salah satu alasan paling umum si ayah tidak dekat dengan anak, adalah pekerjaan. Frekuensi pertemuan sangat jarang atau jarang bertemu karena ayah terlalu sibuk bekerja, anak merasa dirinya tidak pernah diperhatikan atau merasa selalu dibandingkan dengan adik atau kakaknya, merasa pernah dimarahi ayahnya sehingga timbul perasaan takut atau sungkan, dan sebagainya.
Ayah dan ibu punya peran masing-masing dalam hal perkembangan anak. Namun, dari sisi keterlibatan ayah, ternyata ada beberapa manfaat khusus untuk perkembangan si kecil. Kurangnya komunikasi antara ayah dengan anak tentu sangat tidak baik bagi kondisi mental sang anak. Bahkan ada beberapa anak yang memiliki rasa segan dan takut kepada ayahnya karena kurangnya komunikasi. Memang citra seorang ayah haruslah seorang yang tegas sehingga anaknya selalu memperhatikan ketika mereka dinasihati dan dibimbing. Tetapi jika hanya ditakuti, maka ini adalah salah satu kesalahan dalam mendidik anak. Sebagai anak, kita perlu tahu bahwa pujian dan ganjaran yang kerap diucapkan oleh ayah merupakan keinginan terbaiknya, harapan terbesar, dan cintanya yang tanpa syarat.
Ayah membantu kita untuk memahami dalamnya cinta dia kepada kita, akan tetapi terkadang ayah sulit mengungkapkan apa yang sebenarnya diinginkannya. Peran orangtua dalam mengasuh anak, menurut Ristriarie Kusumaningrum, M. Psi, harus seimbang. Ayah dan ibu selayaknya mitra. Peran keduanya akan berdampak sama pentingnya karena anak membutuhkan kasih sayang dan bimbingan dari keduanya. Hasil riset menyatakan, anak yang memiliki kedekatan emosional yang erat dengan ayah cenderung memiliki konsep diri dan kepercayaan diri positif, merasa aman (securely attached), lebih berani untuk mengeksplorasi lingkungannya, memiliki tingkat kecerdasan tinggi, dan kemampuan bahasa yang baik.
Mengajak anak berbicara bisa dilakukan sejak anak dalam kandungan. Mengajak janin bicara misalnya, hal ini dapat dilakukan rutin sehingga anak akan merekam dan mengingat kembali suara ayah ketika mereka lahir kelak. Setelah lahir, biasanya ayah masih terlihat agak kaku dalam menggendong dan mengajak bicara bayi yang hanya bisa menatap lama dirinya tanpa membalas satu pun kata. Namun, keadaan ini bisa menjadi momen anak untuk belajar bahasa verbal. Bacakanlah anak cerita atau sekadar menyanyikan lagu favorit si kecil. Atau, baik juga bila bercerita mengenai keseharian yang biasa anda lakukan. Sebagai sosok pelindung dan menumbuhkan kedisiplinan.
Anak-anak yang memiliki sosok ayah di sisinya akan lebih merasa terlindungi dari bahaya sehingga memiliki sifat lebih berani. Seorang ayah memiliki ketegasan yang lebih besar dibandingkan seorang ibu. Karena itu peran ayah sangat besar dalam menghasilkan anak-anak yang disiplin. Anak-anak yang memiliki sosok ayah di sisinya akan lebih merasa terlindungi dari bahaya sehingga memiliki sifat lebih pemberani. Seorang ayah memiliki ketegasan yang lebih besar dibanding seorang ibu, karena itu peran ayah sangat besar dalam menghasilkan anak-anak yang disiplin. Seorang ibu akan lebih menggunakan perasaan dan sering menerima alasan yang dilontarkan anak-anak mereka. Jadi sudah jelas bukan kalau peran ayah memegang peranan penting bagi perkembangan anak anda, toh dengan kehadiran dan pengawasan dari anda berdua. (arf)