Perbedaan Pada Upacara Bendera Tahun Ini

Upacara bendera untuk memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71 jatuh tepat pada hari ini, Rabu (17/8). Ada empat hal yang berbeda dalam upacara yang dilakukan pagi ini, yaitu:
1. Bendera Pusaka akan diarak
Sebelumnya, bendera pusaka hanya akan diletakkan di depan Presiden selama upacara berlangsung. Kali ini, sang merah putih akan diarak dari Monas ke Istana. Arak-arakan bendera pusaka tersebut dapat dilihat langsung oleh masyarakat umum. Presiden ingin agar simbol negara Indonesia ini dapat dilihat sekaligus dihormati oleh seluruh masyarakat.
2. Tamu khusus
Upacara kali ini juga terlihat berbeda, karena Presiden Jokowi mengundang beberapa tamu khusus. Mereka adalah sosok-sosok inspirator pembangunan di masyarakat, para juara olimpiade matematika dan sains serta para pelajar yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan taman kanak-kanak. Presiden ingin mereka menjadi simbol perjuangan bangsa. Inspirator pembangunan masyarakat itu seperti suster apung di Nusa Tenggara Timur, lulusan UI yang membuka sekolah Paket A, B dan C di Jakarta dan sebagainya. Untuk para juara olimpiade matematika dan sains, Presiden inginn agar kedatangan mereka dapat menjadi bukti bahwa negara memperhatikan nasib mereka juga. Sementara undangan bagi siswa TK dan SD diharapkan mendorong tumbuh kembang semangat mereka dalam menempuh pendidikan selanjutnya. Total, ada sekitar 200 orang dari inspirator masyarakat, para juara olimpiade serta anak-anak yang diundang ke istana.
3. Video 360 derajat
Untuk pertama kalinya upacara 17 Agustus di Istana bisa ditonton lewat teknologi 360 derajat melalui akun YouTube dan Twitter Presiden Jokowi. Melalui teknologi video 360 derajat, penonton akan disuguhkan tampilan video dengan sudut pandang seolah sedang berada langsung di lokasi.
4. 67 anggota Paskibraka
Tahun-tahun sebelumnya jumlah anggota Paskibraka selalu 68 orang. Tapi kali ini jumlahnya hanya 67 orang. Ini karena Gloria Natapradja Hamel yang sudah lolos seleksi di Kemenpora digugurkan di detik-detik terakhir karena masalah kewarganegaraan.