Peringatan Waisak Jadi Momen Mahasiswa Indonesia di Tiongkok Perkuat Solidaritas

0
WhatsApp Image 2025-05-10 at 16.40.05

Dalam suasana penuh kedamaian dan khidmat, KBRI Beijing menggelar peringatan Hari Raya Waisak 2569 BE / 2025 M pada akhir pekan lalu. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 80 mahasiswa Indonesia dan warga negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di wilayah Beijing dan sekitarnya.

Peringatan tahun ini mengangkat tema nasional: “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Wujudkan Perdamaian Dunia”, sementara tema khusus yang diusung oleh KBRI Beijing adalah: “Mengelola Emosi Melalui Jalan Dhamma”. Kedua tema ini menjadi landasan dalam membangun pemahaman yang lebih dalam terhadap nilai-nilai Buddhisme, terutama dalam menghadapi dinamika kehidupan modern.

Acara yang digelar sederhana namun penuh makna ini menghadirkan Yang Mulia Bhikkhu Abhipunno Thera dari Indonesia. Dalam sesi Dhammadesana, beliau menguraikan pentingnya kesadaran dalam mengendalikan emosi, serta bagaimana ajaran Sang Buddha dapat menjadi panduan hidup bagi siapa pun, tak terbatas pada umat Buddha saja.

Bhikkhu Abhipunno menekankan bahwa melatih batin dan menjaga kedamaian dalam diri adalah langkah awal menciptakan kedamaian yang lebih luas, termasuk di lingkungan sosial maupun dunia.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan Ajak Mahasiswa Teladani Sang Buddha
Turut hadir dalam kegiatan ini Yudil Chatim, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Beijing. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan keagamaan dan refleksi diri di tengah kesibukan studi di luar negeri.

Ia mengajak seluruh mahasiswa Indonesia di Tiongkok untuk meneladani kepribadian Sang Buddha, yang meninggalkan kemewahan dan kekuasaan demi membantu umat manusia terbebas dari penderitaan.

“Saya berharap teman-teman mahasiswa bisa saling mendukung dan menjaga satu sama lain selama menjalani studi di Tiongkok. Jadikan Waisak ini momentum untuk memperkuat semangat gotong royong, empati, dan kebersamaan,” pesannya.

Waisak tidak hanya menjadi perayaan spiritual bagi umat Buddha, tetapi juga simbol penting keragaman dan toleransi di antara masyarakat Indonesia, termasuk di luar negeri. Melalui kegiatan seperti ini, nilai-nilai kebhinekaan dan persaudaraan lintas agama kembali ditegaskan dan dipraktikkan secara nyata oleh diaspora Indonesia.

Acara peringatan Waisak ditutup dengan doa bersama dan makan malam sederhana, mempererat silaturahmi antar-mahasiswa lintas kampus dan wilayah di Beijing.

Bagi para peserta, kegiatan ini menjadi pengingat penting akan makna kedamaian, kasih sayang, dan kebijaksanaan, sekaligus sebagai sarana menjaga identitas budaya dan spiritualitas Indonesia di negeri orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *