Peringati HUT RI ke-72, Bendera Raksasa Dikibarkan di Pulau Tak Berpenghuni

0
0713258DSC08461-picsay780x390

Sudah tidak heran upacara Pengibaran Bendera dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-72  digelar di lingkungan pemerintah, kantor swasta, sekolah maupun lingkungan warga. Namun bagaimana jika upacara digelar di pulau yang tidak berpenghuni.  Di Banyuwangi, Jawa Timur, sebanyak 150 orang yang terdiri  nelayan, mahasiswa dan relawan menggelar upacara kemerdekaan di Pulau tak berpenghuni, yakni Pulau Tabuhan, Kamis, 17 Agustus 2017. Meski tidak berpenghuni, Pulau Tabuhan menjadi salah satu destinasi wisata yang dimiliki Banyuwangi.

Tahapan  upacara yang diikuti sama dengan upacara pada umumnya diantaranya   membacakan teks proklamasi, dan teks Pancasila. Tak hanya itu, mereka juga mengibarkan bendera sepanjang 72 meter, di sepanjang pantai tersebut. Pengibaran bendera ini diiringi lagu Indonesia Raya.

Manajer Bangsring Underwater Banyuwangi Sukirno mengatakan upacara ini juga sebagai bentuk memumpuk  kecintaan terhadap lingkungan.

“Kegiatan ini rutin kita lakukan setiap tahun. Ini sebagai peran serta nelayan dalam memperingati kemerdekaan RI. Dan juga kemerdekaan lingkungan dari kerusakan. Kami bergabung kegiatan ini bersama relawan dan menularkan virus kemerdekaan lingkungan kepada peserta upacara,” ujar Sukirno/

Setelah upacara selesai, para peserta   membersihkan pantai dan menanam terumbu karang sebanyak 45 bibit karang. “72 Meter adalah simbol perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke 72 tahun,” tambah Sukirno.

Ada  yang menarik dari kegiatan ini yakni dilepaskannya sepasang hiu oleh para nelayan.  Hiu ini dilepaskan  pasca pemulihan selama 8 bulan di Perairan Bangsring.Hiu tersebut kemudian di rawat di Klinik Hiu yang di kelola nelayan Samudra Bakti.

“Kita melepasliarkan ikan hiu yang selama ini dirawat oleh nelayan. Ada sepasang kita beri nama Mahardika dan Mahardini. Saat ini hiu yang masih dalam perawatan ada 11 hiu anakan,” kata Sukirno.

Selama 10 tahun terakhir ini, kelompok Nelayan Samudra Bakti telah melalukan konservasi terhadap terumbu karang diwilayah perairan Bangsring. Konservasi tersebut kemudian menjadikan wilayah tersebut berubah sebagai destinasi wisata dan edukasi.

Kerja keras para Nelayan Samudra Bakti telah diganjar penghargaan Kalpataru dari Presiden Joko Widodo pada awal Agustus 2017 lalu. Mereka merubah perairan yang rusak itu menjadi ekosistem yang baik bagi lingkungan, wisata dan perekonomian masyarakat sekitar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *