Perjalanan Karir Dita Zulaika dari Beauty Pageants sampai Terjun ke Dunia Tarik Suara dan Akting

0

Dita Zulaika merupakan perempuan cantik dari Bangka Belitung yang sukses meraih gelar runner up ketiga Putri Pariwisata Indonesia 2021 sebagai Miss Sport Tourism Indonesia 2021. Tidak hanya itu, Dita juga melebarkan sayapnya mewakili Indonesia di kancah internasional sebagai Miss Tourism International Indonesia 2022 di kontes Miss Tourism International 2022/2023.

”Aku aslinya dari Bangka Belitung dan merupakan anak bungsu yang belum pernah ke mana-mana sendiri, bahkan saat aku berangkat ke ajang internasional itu merupakan pertama kalinya aku pergi ke luar negeri sendiri. Jadi sangat bersyukur saat mengikuti Putri Pariwisata Indonesia 2021 dan diberi kepercayaan oleh Yayasan El John Indonesia untuk mewakili Indonesia dan mengubah jati diri aku yang awalnya sangat manja, sehingga menjadikan aku wanita yang independen dan berani,” ucap Dita.

Dita menjelaskan, pada awalnya ia tidak mendapatkan dukungan dari orang tua untuk mengikuti Putri Pariwisata Indonesia 2021. Namun, berkat tekadnya dan keinginannya yang kuat, ia berhasil membuktikan kepada orang tuanya bahwa ia bisa sukses.

“Aku nekat kabur untuk hal yang baik karena memang orang tua aku nggak tahu pageants, apalagi untuk daerah Bangka Belitung yang memang pekerjaan di sana nggak ada pekerjaan khusus seperti di Jakarta yang banyak, mulai dari entertaiment, model, pageants karena orang di sana tahu kalau anaknya sukses itu pasti jadi PNS, dokter,” katanya.

“Aku berterima kasih sekali kepada Yayasan El John Indonesia karena diberikan kesempatan untuk bisa membuktikan kepada keluarga aku kalau melalui pageants ini merupakan salah satu langkah aku untuk upgrade diri dan mengangkat derajat keluarga dan Alhamdulillah bisa di titik sekarang,” tambahnya.

Tidak berhenti sampai di situ, Dita mengasah kemampuannya dengan bernyanyi saat talent show di Miss Tourism International 2022/2023. Ini merupakan debut pertamanya menampilkan suara merdunya di depan banyak orang.

Saat kompetisi selesai, Dita mencoba membuat cover lagu dan diunggah di channel YouTube miliknya. Ia bahkan mendapatkan tawaran menyanyi di acara besar, yaitu ASEAN Market Plus.

“Pas di internasional kita ada talent show-nya dan pada saat itu aku beranikan untuk bernyanyi di depan banyak orang. Jadi kalau nggak ada kesempatan bernyanyi di internasional kemarin, aku cuma jadi penyanyi di karaoke atau toilet aja, dan kemarin juga dapat kesempatan bareng Yayasan El John Indonesia untuk tampil di acara ASEAN Market Plus,” jelasnya.

Dita menambahkan, personal branding menjadi salah satu hal yang ia lakukan untuk membuat eksposurnya bagus dan orang lain tertarik mengajaknya bekerja sama.

Dita menambahkan, ada berbagai hal yang ia lakukan untuk mencapai titik kesuksesannya, salah satunya adalah membangun personal branding, sehingga orang lain tertarik untuk bekerja sama dengannya.

 “Salah satu yang buat eksposur aku selalu naik dan dipakai sana sini lewat personal branding yang aku bikin. Contoh kecilnya seperti orang komentar di postingan aku pasti aku balas, yang tag aku di story instagram pasti aku repost, dan ketika orang minta foto bareng aku selalu siap. Kuncinya jangan pernah takut juga repost story walaupun muka kita lagi keadaan nggak siap karena bagi aku tanpa dukungan dari mereka, aku nggak bakal jadi seperti sekarang. Itu salah satu tips dan menjadi pegangan aku sampai sekarang,” katanya.

“Memang dari awal aku suka sama beauty pageants dan diberikan kesempatan menjadi Putri Pariwisata Bangka Belitung, lalu diberikan kepercayaan oleh Yayasan El John Indonesia untuk menjadi Miss Tourism International Indonesia. Aku nggak mau membuang kesempatan ini dan mungkin kalau aku seandainya tidak menjadi seorang Miss, karir aku nggak bakal seperti sekarang,” tambahnya.

Kecintaannya kepada beauty pagant berawal dari ia suka membantu persiapan orang-orang dari daerahnya yang ingin berkompetisi di nasional dan membawa nama Bangka Belitung. Siapa sangka, pada tahun 2019, Dita membuat Class Beauty Camp yang bertujuan untuk melatih kesiapan seorang putri berkompetisi di nasional maupun internasional.

“Aku tahu kalau setiap tahunnya dari Yayasan El John Indonesia pasti selalu mengirimkan putri terbaiknya untuk ke internasional. Kesempatan ini nggak aku sia-siakan, akhirnya dari tahun 2019 aku membuat Beauty Camp sendiri dan baru aku beri nama di tahun 2023 ini, yaitu  @LinkBeautycamp karena anak didik aku Lingling berhasil menjadi juara Putri Pariwisata Indonesia 2023 dan dari beauty pageants ini aku memulai karirku sesuai dengan passion aku juga dan dari sinilah aku membiayai keluarga dan diri aku di Jakarta,” jelasnya.

Putri binaan Yayasan El John Indonesia ini mengaku, jila dulu ia adalah seseorang yang pemalu. Namun, karena keharusan dan tidak mau melewatkan kesempatan, ia lantas memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman.

“Aku orang yang nggak mau menyiakan sebuah kesempatan yang datang, karena dari kesempatan itulah aku bisa bertahan sampai sekarang. Contohnya aku awalnya nggak bisa jadi MC apalagi depan orang ramai karena aku dulunya pemalu, lalu pas ada kesempatan nyanyi di internasional kemarin, aku nervous banget sampai aku sempat salah nada. Jadi dari setiap kesempatan itu aku eksplore diri aku yang awalnya nggak bisa, tapi kalau kita konsisten untuk melakukan itu pasti akan bisa dan terbiasa,” jelasnya.

Setelah mencoba banyak hal mulai dari beauty pageants, tarik suara, dan membuat beauty camp, Dita mencoba terjun ke dunia akting.

“Aku baru banget selesai proses syuting film pertama dan kedua aku yang akan tayang di bioskop di seluruh Indonesia. Film pertama aku berjudul Mawang yaitu bercerita tentang Urban Legend di Bangka Belitung dan Film kedua aku berjudul Mencadin,” ujarnya.

Seperti diketahui, dua film yang diperankan Dita tersebut bergenre horor. Dita mengungkapkan, setelah proses syuting, ia sakit dan sempat mendapatkan gangguan bahkan diikuti oleh sosok hantu Mawang.

“Kita syuting di tempat makhluk itu berada dan setelah syuting itu aku sakit, namanya orang daerah pas aku sakit itu ibu aku lebih percaya ke pengobatan tradisional seperti Ustadz. Setelah itu ada hal aneh lagi di mana tiba tiba di rumah aku ada lauk rendang dan pas ditanya ke kakak aku ada nggak tetangga yang kasih lauk rendang, ternyata nggak ada. Tiba-tiba beras satu karung di rumah aku itu hilang yang konon katanya mahluk bernama Mawang itu bisa masuk ke dua dunia dan dia sering ambil barang di dunia manusia terus dibawa ke dunianya,” jelasnya.

Tidak sampai di situ, Dita juga bercerita bahwa saat di studio di Beauty Camp, anak kecil berusia sekitar empat tahun yang sedang bersamanya menangis saat melihat foto Dita.

“Pas ditanya dia bilang di depan foto kak Dita ada orang berbulu besar dan mukanya buruk sebelah yang di mana ciri-ciri tersebut merupakan hantu Mawang karena hal itu orang punya studio itu panggil orang pintar. Pas di telepon tanpa dikasih tahu bentukannya gimana, orang pintar itu bilang siapa yang bawa makhluk itu ke studio kalian dan nggak hanya satu tapi ada 2 di sana perempuan dan laki-laki,” ucapnya.

“Terus kata orang pintarnya hantu itu ikuti aku, kurang lebih sudah 4 orang pintar yang aku temui itu bilang hal yang sama, bahkan pas waktu aku berangkat ke internasional itu aku turun berat badan yang nggak normal. Awalnya 45 kg jadi 39 kg. Pas di hotel tiba-tiba ada orang kesurupan dan bilang kalau di belakang aku ada makhluk besar dan mukanya buruk sebelah, lalu sampai sekarang aku nggak tahu makhluk itu masih ada atau nggak di badan aku karena aku sudah syuting Film horor yang kedua” tambahnya.

Setelah syuting film Mawang selesai, Dita mendapatkan tawaran untuk syuting film horor berjudul ‘Mencadin Dendam Pocong’ dengan lokasi syutingnya di Bangka Belitung. Meski begitu, Dita mengaku sangat takut dengan hantu pocong.

“Aku menjadi peran utama bersama aktor dari Jakarta. Aku tertarik untuk menjadi permain di film ini karena melihat karya-karya yang sudah dibuat oleh Production House ini sudah banyak dan semuanya bagus bagus dan dikasih kesempatan jadi pemeran utama. Walaupun awalnya aku sangat takut dengan hantu ini, tapi aku harus profesional dan bertanggung jawab,” ucapnya.

(Penulis: Iqbal Adi Jaya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *