Perketat Protokol Kesehatan, TMII Berlakukan Aplikasi PeduliLindungi
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) pada Rabu (22/09/2021) mulai memberlakukan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu syarat masuk ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Di setiap pintu masuk TMII terpasang QR Code aplikasi PeduliLindungi untuk di scan pengunjung sebelum masuk ke objek wisata favorit di Jakarta ini.
Pada Selasa (21/09/2021), telah dilakukan simulasi uji coba pembukaan destinasi dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi,. Kegiatan ini diikuti oleh Wakil Wali Kota Jakarta Timur Hendra Hidayat yang didampingi oleh Direktur Utama PT TWC Edy Setijono serta Direktur Eksekutif Taman Mini Indonesia Indah (TMII) I Gusti Putu Ngurah Sedana.
Simulasi dilakukan mengingat TMII terpilih menjadi satu satu dari 20 destinasi di Jawa-Bali yang diizinkan beroperasi secara terbatas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Direktur Eksekutif TMII I Gusti Putu Ngurah Sedana menerangkan bahwa semua pengunjung wajib menggunakan PeduliLindungi selama berada di kawasan TMII. Beberapa wahana wisata telah dibuka, seperti Museum Fauna Indonesia ‘Komodo’ Taman Reptilia dan Taman Burung.
“Kami buka karena berada diluar ruangan. Sementara untuk wahana air masih kami tutup,” terangnya.Pengelola TMII telah melakukan sosialisasi prasyarat kunjungan kepada masyarakat. Pemasangan banner serta sosialisasi di media sosial gencar dilakukan sebagai langkah preventif yang akan menghambat proses aktivasi dan check in pengunjung.
Saat memasuki kawasan, petugas akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan scan kode batang (barcode) kepada pengunjung. “Jika menunjukkan hasil check in (berwarna hijau) sudah boleh masuk. Jika tidak, kita sediakan untuk putar balik,” terang Putu.
Selama berada di kawasan TMII, petugas selalu mengingatkan wisatawan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan ketat dengan menggunakan masker dan mengurangi kerumunan. Jika wisatawan akan meninggalkan TMII, maka diwajibkan untuk melakukan scan barcode check out.
“Karena memang tempat wisata keluarga ya, jadi banyak yang menggelar tikar di bawah pohon, di tempat yang rindang. Di situ kita memberikan informasi untuk tetap mematuhi protokol untuk tidak berkerumun,” lanjutnya.
Direktur Utama PT TWC Edy Setijono mengatakan simulasi ini dilakukan sebagai syarat dibukanya destinasi wisata dengan penerapan aplikasi PeduliLindungi. Langkah ini harus dibarengi dengan ketegasan serta sikap profesional dalam penerapannya di lapangan.
“Prinsipnya adalah masuk kawasan TMII semua pengunjung harus menggunakan aplikasi ini. Kita ingin dengan penerapan PeduliLindungi ini tracking dan tracing wisatawan bisa dilakukan. Ini memang upaya kehati-hatian pemerintah. Tapi, ini juga menjadi titik terang bagi kita, bahwa sedikit demi sedikit sektor pariwisata ini bisa mulai bangkit kembali,” terangnya.Edy Setijono berharap bahwa langkah ini mendapat dukungan semua pihak untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19. (Sumber TWC)