Perkuat Kebersamaan, PSMTI DKI Jakarta Gelar Perayaan Imlek Bersama Perkumpulan Marga

Perayaan Imlek menjadi salah satu momen yang sangat penting bagi komunitas Tionghoa di Indonesia. Selain sebagai waktu untuk merayakan kebahagiaan, perayaan ini juga dimanfaatkan untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama anggota Marga.
Mengingat betapa besarnya peran kebersamaan dalam membangun masyarakat yang lebih baik, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) DKI Jakarta, bekerja sama dengan PSMTI Pusat dan berbagai Perkumpulan Marga, menggelar perayaan Imlek bersama yang digelar di Restoran Golden Sense, Mangga Dua Mall, Jakarta, pada hari Minggu, 8 Februari 2025.
Perayaan Imlek kali ini menjadi sebuah ajang besar yang melibatkan lebih dari 300 orang yang hadir, terdiri dari perwakilan 47 Perkumpulan Marga Tionghoa yang ada di Jakarta, serta pengurus PSMTI Pusat dan PSMTI DKI Jakarta. Momen kebersamaan ini terasa sangat kental, dengan suasana yang penuh kehangatan dan kekeluargaan. Tak ketinggalan. acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, antara lain Ketua Harian I PSMTI Pusat Martinus Johnnie Sugiarto yang mewakili Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta, Dewan Penyantun PSMTI Abraham Rudi, Dewan Penasihat PSMTI Pusat sekaligus Ketua DPP PKB Dr. Daniel Johan, S.E., M.M., Dewan Pakar PSMTI Pusat sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung Sudin,S.E., Anggota DPRD DKI Jakarta Kevin Wu, WKU Dept. Koordinasi Marga Marga Untung Chandra, Ketua PSMTI Provinsi DKI Jakarta Suwarno Harjo Setio dan Ketua Dewan Pembina PSMTI DKI Jakarta Hendy Surjanto.


Mewakili Ketua Umum PSMTI, Ketua Harian I psmti Pusat Martinus Johnnie Sugiarto mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia terkhusus PSMTI DKI Jakarta yang telah menyelenggarakan acara ini dengan sangat baik.
“Saya mewakili Ketua Umum PSMTI mengucapkan banyak terima kasih atas terselenggaranya acara yang luar biasa ini sehingga kita semua dapat berkumpul dalam suasana yang penuh kebahagiaan dan kebersamaan antar Pengurus dan Marga-marga,” kata Johnnie.
Dewan Penasihat PSMTI Pusat sekaligus anggota Komisi IV DPR RI, Dr. Daniel Johan, S.E., M.M., mengatakan perayaan Imlek bukan hanya sebuah perayaan tradisional, tetapi juga kesempatan untuk merenungkan perjalanan panjang masyarakat Tionghoa di Indonesia yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kemajuan bangsa


“Hari Raya Imlek ini menjadi momen yang sangat berharga untuk kita semua, baik bagi masyarakat Tionghoa maupun untuk seluruh bangsa Indonesia. Melalui kebersamaan yang tercipta dalam acara ini, kita semakin menyadari bahwa kontribusi besar dari masyarakat Tionghoa sangat penting dalam memajukan negara kita,” kata Daniel Johan.
Menurut Daniel, perayaan ini juga merupakan bentuk wujud syukur atas segala pencapaian yang telah diraih selama setahun terakhir, baik dalam hal pribadi, keluarga, maupun sebagai bagian dari komunitas yang lebih besar.
“Ini adalah waktu untuk merenung, untuk berterima kasih atas semua yang telah kita capai, dan untuk memperbaharui tekad kita dalam menjalani hidup lebih baik di tahun yang baru. Imlek adalah refleksi dari rasa syukur atas karunia yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ungkapnya.


Sementara itu, WKU Dept. Koordinasi Marga Marga sekaligus Ketua Dewan Pembina PSMTI DKI Jakarta, Untung Chandra mengatakan acara ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar berbagai organisasi marga Tionghoa di Jakarta dan juga untuk melestarikan budaya serta tradisi Imlek yang sudah mengakar dalam masyarakat Tionghoa.
“Tujuan utama dari perayaan Imlek yang kami selenggarakan adalah untuk mempererat tali persaudaraan antar berbagai organisasi marga Tionghoa di Jakarta. Selain itu, kami juga ingin melestarikan budaya dan tradisi Imlek yang sudah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat kami. Acara ini lebih dari sekadar perayaan, ini adalah kesempatan untuk memperkuat hubungan antar sesama serta memupuk rasa saling menghormati dan berbagi,” kata Untung Chandra saat diwawancarai tim EL JOHN Media.


Untung berharap acara ini dapat menjadi jembatan untuk masyarakat luas dalam mengenal dan menghargai keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
“Imlek bukan hanya soal tradisi, tetapi juga tentang mengenal dan memahami keberagaman budaya yang ada di negara ini. Kami berharap melalui acara ini, masyarakat dapat semakin menghargai dan mempererat rasa persatuan dan kesatuan, terlepas dari latar belakang suku, agama, dan budaya,” tambahnya.


Selain menjadi ajang berkumpul, acara ini juga menjadi kesempatan untuk memperlihatkan dukungan nyata terhadap berbagai kegiatan yang dijalankan oleh marga-marga tersebut.Setiap tamu yang hadir pada acara tersebut mendapat angpao sebagai simbol kebahagiaan dan keberkahan di Hari Raya Imlek.
Namun, yang lebih menarik perhatian adalah pemberian angpao spesial yang diberikan kepada tiga Perkumpulan Marga yang beruntung. Perkumpulan Marga Xǔ Marga Wēn dan Marga Sū masing-masing menerima angpao senilai Rp10.000.000,-. Pemberian angpao ini menunjukkan semangat berbagi yang menjadi inti dari perayaan Imlek, yang bukan hanya dirayakan dalam lingkup keluarga, tetapi juga dalam komunitas yang lebih besar.


Acara perayaan Imlek ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan kesenian seperti tarian khas Tiongkok dan Barongsai. Tarian khas Tibet yang mempersembahkan gerakan-gerakan anggun dengan pakaian warna-warni yang khas.
Tak kalah menarik, pertunjukan Barongsai yang penuh energi juga sukses menyita perhatian para tamu undangan. Gerakan lincah dari para pemain Barongsai yang membawakan aksi-aksi akrobatik memukau menambah kemeriahan suasana Imlek