Pilot Lion Air Mogok, Sebabkan Delay di Beberapa Bandara
PT Angkasa Pura I (Persero) menginformasikan bahwa saat ini terjadi aksi mogok terbang yang dilakukan pilot Lion Air Group di beberapa bandara di Indonesia. Akibatnya, sejumlah penerbangan pesawat Lion Air mengalami keterlambatan jadwal atau delay.
Corporate Secretary Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha mengimbau agar penumpang dapat memahami dan bersabar atas kondisi tersebut. Perseroan saat ini juga telah melakukan komunikasi secara intensif dengan perwakilan Lion Air yang ada di bandara. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan antisipasi pengamanan terhadap fasilitas dan pengguna jasa dengan pihak terkait.
“Kami juga berperan aktif pendampingan terhadap penumpang, serta memastikan hak-hak penumpang dipenuhi oleh Lion Air Group sesuai ketentuan akibat kejadian ini,” katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima eljohnnews.com di Jakarta, Selasa (10/5).
Saat ini, dijelaskan Farid, manajemen Lion Air Group menyatakan bahwa permasalahan tersebut telah dapat tertangani dan operasional penerbangan sudah kembali normal. Berikut inilah informasi lengkap keterlambatan pesawat (delayed flight) Lion Air Group di beberapa bandara, sampai siang hari tadi :
1. Bandara Sam Ratulangi Manado
JT 741 MDC-UPG-DPS seharusnya berangkat 06.45 WITA, JT 731 MDC-BPN-SUB (06.00 WITA), dan IW 1160 MDC-NAH (07.00 WITA)
2. Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
JT 927 UPG-DPS (06.45 WITA), JT 891 UPG-CGK (
08.25 WITA), JT 871 UPG-CGK (09.00 WITA), JT 672 UPG-BPN (09.10 WITA), JT 791 UPG-SUB (09.20 WITA), JT 998 UPG-KDI (08.40 WITA), JT 741 UPG-DPS (09.10 WITA)
3. Bandara Internasional Lombok
JT 654 CGK-LOP-SUB (08.40 WITA), IW 1861/1864 SWQ-LOP-BMU (09.25 WITA), JT 962/JT 865 SUB-LOP-SUB (09.40 WITA)
4. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
JT 929 RON-DPS-SUB (06.10 WITA), JT927 UPG-DPS-BTH (08.05 WITA), JT741/746 UPG-DPS-UPG (10.30 WITA)
5. Bandara Adisutjipto Yogyakarta
JT 273 LOP-JOG (06.20 WIB), JT 279 JOG-BTH (07.00 WIB)
Tapi selain informasi dari rilis PT Angkasa Pura I (Persero) ini, eljohnnews.com juga berhasil menghimpun informasi dari daerah lainnya yang ternyata juga terkena imbas permasalahan mogok pilot Lion Air Group ini, misalnya seperti delayed flight yang juga terjadi di Bandara Soekarno Hatta (Tangerang/Jakarta), Bandara Kuala Namu (Medan), Bandara Hang Nadim (Batam) dan Bandara Juanda (Surabaya).
Inti Permasalahannya
PT Angkasa Pura I menyebut ada aksi pilot Lion Air mogok sehingga membuat sejumlah penerbangan terganggu. Pihak Lion Air membantah ada aksi mogok dan menyebut hanya persoalan administrasi. Apa urusan administrasi yang dipersoalkan?
Andy M. Saladin, Public Relations Manager Lion Air Group mengatakan, persoalan administrasi yang dimaksud adalah ada tunjangan yang belum dibayarkan. Namun dia memastikan, urusan itu sudah selesai.
“Masalah administrasi itu memang betul adanya tunjangan yang belum dibayarkan. Tetapi ini dikarenakan adanya long weekend kemarin sehingga proses pembayarannya memerlukan waktu yang lebih lama,” kata Andy, Selasa (10/5).
Sebelumnya, Direktur Umum Lion Group Edward Sirait mengatakan, beberapa awak Lion Air juga sedang sakit sehingga ada beberapa penerbangan yang mengalami keterlambatan.
Edward memastikan, persoalan administrasi tersebut sudah dapat diselesaikan dan operasional penerbangan sudah berjalan normal. Ke depan, Lion Air berjanji melakukan perbaikan terkait hal tersebut.
“Ke depannya masih akan terjadi beberapa penerbangan yang akan mengalami keterlambatan dan kami akan berusaha untuk mengurangi keterlambatan tersebut. Kami atas nama management Lion Air mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” tambahnya.
Reaksi Kementerian Perhubungan
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan, aksi mogok yang dilakukan pilot Lion Air Group yang menuntut uang transportasi mereka yang belum dibayarkan, bukanlah merupakan tanggung jawab Kemenhub.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Suprasetyo menuturkan, hendaknya Lion Air segera menyelesaikan persoalan keuangannya agar tak menimbulkan kerugian dari sisi penerbangan untuk penumpang. Pasalnya, aksi ini menyebabkan beberapa penerbangan maskapai swasta tersebut delay di lima bandara.
“Kalau soal demo yang masalahnya tunjangan, itu urusan intern-nya mereka. Kami tidak ambil bagian dalam penyelesaian itu. Tinggal ditagih saja kan kalau mau selesai urusannya,” ujarnya, di Jakarta, Selasa (10/5).
Namun, jika imbasnya sampai ke penumpang maka Kemenhub berhak untuk menindak maskapai tersebut dengan melayangkan teguran. Sejauh ini, karena peristiwa tersebut, banyak penumpang yang terabaikan. “Kami akan menegur mereka kalau terlalu banyak membuat penumpang terlantar,” pungkasnya.