Presiden Kembali Tegur Kepala Daerah Yang Masih Gemar Belanja Produk Impor

0
Apkasi-1

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengeluarkan teguran kepada seluruh kepala daerah terkait penggunaan anggaran untuk pembelian produk impor. Dalam pembukaan Rakernas XVI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Jakarta, Rabu (10/07/2024), Jokowi mengkritik masih rendahnya tingkat penggunaan produk dalam negeri oleh pemerintah daerah.

Presiden menyatakan bahwa meskipun ada beberapa upaya dari pemerintah daerah untuk membeli produk lokal dalam pengadaan barang, angka tersebut belum memadai. “Saat saya periksa, penggunaan produk dalam negeri baru mencapai 41 persen di tingkat kabupaten dan kota, masih sangat kecil. Sisanya, ternyata, masih didominasi oleh produk-produk impor. Ini harus menjadi perhatian,” ungkap Presiden.

Ia menekankan bahwa pemerintah pusat telah berjuang keras untuk mengumpulkan anggaran dari berbagai sumber, seperti penarikan pajak dan pemungutan royalti. Namun, sebagian dari anggaran tersebut justru digunakan oleh pemerintah daerah untuk membeli produk luar negeri, sesuatu yang menurutnya tidak boleh terjadi lagi. “Mengumpulkan anggaran itu sangat sulit sekali. Gunakan 100 persen untuk pengadaan barang dan jasa itu produk-produk dalam negeri!” tegas Presiden.

Ini bukan kali pertama Presiden menyoroti kecenderungan pemerintah daerah yang gemar belanja produk impor menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Ia menggarisbawahi bahwa belanja impor tidak memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. Jokowi ingin agar anggaran daerah berputar di dalam negeri dengan membeli produk-produk lokal.

” Saya peringatkan kepada semua dinas, mengumpulkan pendapatan itu sangat sulit, baik untuk daerah maupun negara. Kemudian belanjanya malah untuk barang impor. Ini selalu saya ingatkan,” ujar Jokowi dalam Pembukaan Rakornas Korpri pada Selasa, 3 Oktober 2023 lalu.

Jokowi berharap peringatan ini dapat mendorong seluruh kepala daerah untuk lebih bijaksana dalam menggunakan anggaran, sehingga perekonomian lokal dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *