Presiden Prabowo: Perayaan Natal Tunjukan Keberagaman dan Persatuan Bangsa

0
Screenshot_29-12-2024_141625_www.presidenri.go.id

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri Perayaan Natal Nasional yang diselenggarakan di Indonesia Arena Senayan, Jakarta. Perayaan yang mengusung tema “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem” ini dihadiri oleh ribuan umat Kristiani dari berbagai penjuru Tanah Air. Tema tersebut mencerminkan semangat untuk menjalani kehidupan dengan penuh kasih, damai, dan kebersamaan.

Hadir dalam perayaan tersebut Wakil Presiden Gibran Rakabuming, sejumlah ketua lembaga negara, menteri dan wakil menteri dari Kabinet Merah Putih, serta tokoh nasional dan agama lainnya, hadir dalam perayaan ini. Tak ketinggalan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Staf Angkatan juga hadir mendampingi Presiden.

Dalam sambutan pembukanya, Presiden Prabowo mengucapkan Selamat Hari Natal kepada seluruh umat Kristiani yang merayakan, dan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang telah bekerja keras untuk memastikan kelancaran acara.

“Saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras semua pihak yang telah berupaya agar perayaan Natal ini berjalan dengan aman, tertib, damai, dan penuh kerukunan,” ujar Presiden.

Perayaan Natal, menurut Presiden, bukan hanya perayaan keagamaan semata, tetapi juga merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan jati diri bangsa Indonesia yang multikultural. Meskipun Indonesia kaya akan keberagaman agama dan budaya,

Presiden menekankan pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan yang ada. “Kita mungkin berbeda-beda, tetapi kita memiliki satu jiwa, satu kehendak untuk hidup rukun sebagai keluarga besar, meraih cita-cita bersama, dan menghadapi tantangan dunia yang akan datang,” kata Presiden.

Perayaan Natal tahun ini diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Pendeta Darwin Darmawan, yang turut didampingi oleh lima tokoh lintas agama. Mereka adalah K.H. Nasaruddin Umar (Islam), Romo Agustinus Heri Wibowo (Katolik), Pinandita Gede Pastika (Hindu), Philip K. Widjaja (Buddha), dan Wenshe Lie Supriadi (Konghucu). Kehadiran tokoh-tokoh lintas agama ini menegaskan semangat perdamaian dan toleransi yang diusung oleh perayaan Natal tersebut.

Suasana di Indonesia Arena terasa sangat hangat dan penuh kedamaian. Natal kali ini membawa pesan universal tentang kasih sayang dan perdamaian, yang sangat relevan dalam situasi sosial-politik Indonesia yang semakin majemuk. Selain doa bersama, Presiden Prabowo juga memberikan penghargaan berupa Lifetime Achievement Award kepada tiga tokoh Kristiani yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa untuk bangsa, negara, dan agama. Mereka yang menerima penghargaan tersebut adalah Tiopan Bernhard Silalahi, Ibu Aleta Kornelia Baun, dan Suster Laurentina SDP.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka yang telah menunjukkan komitmen tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan. Ketua Panitia Perayaan Natal Nasional 2024, Thomas Djiwandono, mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertama panitia memberi penghargaan kepada tokoh Kristiani yang telah berperan besar dalam kehidupan bangsa. “Ini adalah bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam berkontribusi terhadap negara dan masyarakat, yang mencerminkan semangat kasih dan perdamaian,” ujar Thomas.

Perayaan ini juga menjadi momen penting untuk mempererat rasa kebersamaan di kalangan umat beragama, dan memperkuat rasa persatuan di tengah-tengah keragaman Indonesia. Hadir dalam perayaan tersebut Wakil Presiden Gibran Rakabuming, sejumlah ketua lembaga negara, menteri dan wakil menteri dari Kabinet Merah Putih, serta tokoh nasional dan agama lainnya. Di antaranya adalah Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Staf Angkatan.

Dengan semangat yang mengedepankan nilai-nilai kasih, kedamaian, dan persatuan, Perayaan Natal Nasional 2024 diharapkan menjadi tonggak penting untuk memperkuat kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Perayaan ini menjadi simbol bahwa meskipun berbeda, semua elemen bangsa Indonesia memiliki tujuan bersama untuk menciptakan masyarakat yang damai, makmur, dan saling menghormati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *