President University, Industri dan Asosiasi Pariwisata Keroyokan Kembangkan Kampung Cikadu Melalui 20 Paket Wisata
President University dengan unsur pentahelix keroyokan mengembangkan Kampung Wisata Cikadu, Desa Tanjung Jaya. Kampung wisata merupakan kampung yang menjadi daerah penyangga untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Banten.
Unsur pentahelix tersebut terdiri dari KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Tanjung Lesung, PATA (Pacific Asia Tourism Association) Indonesia, ASITA (The Association of Indonesia Travel Agents), dan WTD Indonesia (World Tourism Day)
Kampung Wisata Cikadu dan KEK Tanjung Lesung saling melengkapi dan sangat berkontribusi untuk kemajuan sektor Pariwisata dan ekonomi kreatif di Banten. Kehadiran KEK Tanjung Lesung sangat dibutuhkan untuk mengangkat perekonomian di Banten.
Karena itu, Pemerintah telah menetapkan KEK Tanjung sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sektor Pariwisata di Indonesia. Hub dari KSPN KEK Tanjung Lesung, berada di Kampung wisata Cikadu, Desa Tanjung Jaya.
Kini President University ikut ambil bagian mengembangkan Kampung Wisata Cikadu . Apalagi Perguruan Tinggi Swasta yang berstandar internasional bertempat di Jababeka Education Park ini, telah mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam bentuk Matching-Fund untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis dengan pihak Industri.Executive Director, PATA Indonesia Agus H Canny, berharap kolaborasi dengan President University dapat meningkatkan perekonomian di Desa Tanjung Jaya.
“Kerja sama President University dengan industri, diharapkan dapat mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi dan keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat Desa Tanjung Jaya secara berkesinambungan, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif, dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan generasi berikutnya,” ujar Agus.
President University telah mengembangkan grand strategy untuk Kampung Wisata Cikadu. Grand strategy tersebut dikembangkan oleh Direktur President Research Center, President University Adhi Setyo Santoso. Selain itu, Direktur SetSail: Inkubator Bisnis, President University telah merampungkan pemetaan potensi kampung wisata, dimulai dengan survei lapangan, menemukan permasalahan, kemudian mempelajari teori yang sesuai dengan permasalahan.
Tak hanya itu, President University juga telah membuat 20 paket wisata wisata baru, yang ideal dan kontekstual untuk Kampung Wisata Cikadu. Pembuatan paket wisata tersebut didukung oleh PATA Indonesia, WTD Indonesia dan ASITA.
Michael Rino dari President University mengatakan paket wisata ini memuat empat aspek yang paling dicari wisatawan yakni Attraction (daya tarik), Aksesibilitas, Amenities (fasilitas), Ancillary (kelembagaan).
Pada Sabtu 13 November 2021, 20 paket wisata tersebut telah diluncurkan saat digelarnya Program Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Kampung Wisata Cikadu. Kegiatan ini dipimpin oleh Danni Wahyudi Manta, dari Cikadu Edutourism Center sebagai operator penyelenggara. 20 Paket wisata tersebut dapat dilihat di website Window of Tanjung Lesung.
Ketua Umum DPP ASITA, Nunung Rusmiati, mengapresiasi peluncuran 20 20 Paket Baru Kampung Wisata Cikadu, KEK Tanjung Lesung ini. Nunung mengungkapkan paket wisata ini akan dipasarkan oleh 7.000 biro perjalanan wisata yang menjadi anggota ASITA.
Sedangkan President/CEO PATA Indonesia, Poernomo Siswoprasetijo, yang juga sebagai Direktur Utama PT Banten West Java selaku pengelola KEK Tanjung Lesung mengucapkan terima kasih kepada President University yang telah mengambil peran turut membina pengembangan 20 paket wisata baru, Kampung Wisata Cikadu.
Sementara it, Ketua Umum MASATA (Masyarakat Sadar Wisata) Panca R Sarungu optimis kehadiran President University dapat berbuah manis untuk kawasan buffer-zone KEK Tanjung Lesung.
“Kami melihat bahwa kerja sama antara President University dengan Kampung Wisata Cikadu, harus terus berlanjut dan terwujud dalam pengembangan kawasan buffer-zone KEK Tanjung Lesung, diharapkan akan menjadi “role model” nasional khususnya dalam peluncuran paket-paket wisata” ungkap Panca.
“Kami juga melihat ke depan desa wisata berbasis Bahari harus di Indonesia harus diperbanyak dan semoga dengan kolaborasi ini menciptakan lebih banyak lapangan kerja untuk masyarakat sehingga mempercepat pemulihan ekonomi Pasca pandemi covid-19” tambah Panca yang juga Wakil ketua umum DPP GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia).
ASTINDO juga ikut mendukung pengembangan Tanjung Lesung. Dukungan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP ASTINDO Pauline Suharno.
“Semoga dengan semakin membaiknya kondisi pariwisata sekarang ini dapat membantu para pelaku usaha kecil dan menengah, khususnya di Kampung Wisata Cikadu, di kawasan penyangga (buffer zone) KEK Tanjung Lesung,” kata Pauline.
Pauline menuturkan, ASTINDO juga siap berkolaborasi dengan seluruh anggotanya di Indonesia untuk mengembangkan sektor kepariwisataan di Provinsi Banten bagian selatan ini dalam berbagai platform.PPHI menyambut baik kehadiran 20 paket baru untuk Kampung Wisata Cikadu. “Atas nama PPHI kami menyampaikan Apresiasi dan turut Bangga atas Peluncuran 20 Paket Baru Pariwisata, Kampung Wisata Cikadu, Buffer Zone KEK Tanjung Lesung,” kata Riyanto Sofyan, Ketua Umum PPHI.
Menurutnya, langkah yang tepat dengan momentum kondisi pengendalian pandemi Covid-19 yang baik dan terjaga, langkah Reaktivasi Pariwisata sudah harus dimulai dengan tetap menggunakan Protokol Kesehatan yang disiplin dan proporsional.
“Kita bangkit bersama menuju Era New Normal Pariwisata Indonesia,” tambahnya.