PSMTI Gelar Rapimnas 2024, Evaluasi Kinerja Sepanjang Tahun dan Wujudkan Sinergi untuk Indonesia Emas 2045
Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2024 di Hotel Intercontinental, Pondok Indah, Jakarta pada Jumat sore, 27 September 2024. Acara ini merupakan bagian dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-20 dan sekaligus merayakan HUT ke-26 PSMTI, yang akan dilaksanakan di tempat yang sama pada 28 September 2024.
Rapimnas ini dipimpin oleh Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta, bersama Sekretaris Umum, Peng Suyoto. Rapat ini dihadiri oleh para pimpinan dewan, pengurus pusat, serta pimpinan PSMTI dari berbagai provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen dan semangat untuk memperkuat jaringan serta kolaborasi dalam menjalankan visi dan misi PSMTI.
Dalam sesi Rapimnas, agenda utama adalah mengevaluasi berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh PSMTI sepanjang tahun 2024. Wilianto Tanta menyampaikan pentingnya evaluasi ini untuk memahami pencapaian dan tantangan yang dihadapi oleh organisasi di tingkat daerah.
Para pimpinan daerah diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan, di mana mereka menyampaikan berbagai hambatan yang dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya, tantangan dalam mobilisasi anggota, dan isu-isu lain yang berkaitan dengan pelaksanaan program.
Selain itu, para peserta rapat juga diajak untuk mengemukakan usulan dan solusi guna mengoptimalkan kinerja PSMTI di tahun mendatang. Diskusi ini bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk meningkatkan efektivitas organisasi, memperkuat peran PSMTI dalam masyarakat, serta memperluas dampak positif bagi komunitas Tionghoa di Indonesia.
Ketua Panitia Rakernas ke-20 dan HUT ke 26 PSMTI Johnny Situwanda mengatakan dalam pembahasan Rapimnas dibahas dukungan untuk mewujudkan ketahanan pangan, makanan bergizi dan penurunan angka stunting.
Oleh karena itu, para Rakernas ke-20, PSMTI mengundang berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam panel diskusi yang akan digelar pada acara Rakernas. Diskusi ini bertujuan untuk membahas isu-isu penting terkait ketahanan pangan, makanan bergizi, dan penurunan angka stunting.
“Di antara narasumber yang kami undang adalah Menteri Pertanian, Pak Amran, dan Kami juga mengundang tokoh nasional, Bapak Hashim, serta organisasi-organisasi besar dari berbagai daerah di Indonesia,” ujar Johnny.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara PSMTI, pemerintah, dan organisasi masyarakat dalam mencapai tujuan ketahanan pangan dan peningkatan gizi masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa semua pihak yang berkepentingan, termasuk pejabat pemerintah dan organisasi-organisasi besar, terlibat dalam diskusi ini,” tambah Johnny.
Hal senada juga disampaikan Ketua Harian 1 PSMT Martinus Johnnie Sugiarto. Ia menjelaskan bahwa dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-20 yang akan berlangsung, fokus utama adalah menyatukan program-program dari 15 wakil ketua umum.
Menurutnya setiap ketua umum memiliki program kerja masing-masing yang akan disinergikan untuk mendukung program pusat, khususnya dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
“Kita akan mensinergikan program-program ini menjadi sebuah kekuatan. Tidak hanya isu sosial, tetapi juga aspek ekonomi, seperti penanganan stunting dan ketahanan pangan,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya kolaborasi agar semua pihak tidak berjalan sendiri-sendiri.
Pernyataan yang disampaikan Ketua Harian I, diperkuat oleh Ketua Harian II PSMTI Djoni Toat. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara PSMTI, organisasi masyarakat, dan pemerintah Djoni menyampaikan bahwa semua organisasi dan pejabat pemerintah terkait telah diundang untuk berpartisipasi dalam acara tersebut, termasuk organisasi-organisasi besar yang berkontribusi dalam program-program sosial.
“PSMTI sejak berdiri pada tahun 1998 telah berkomitmen untuk berorganisasi dan bermasyarakat. Kami berusaha memberikan dukungan kepada pemerintah, bukan hanya untuk komunitas Tionghoa, tetapi untuk seluruh suku bangsa di Indonesia,” jelasnya.
Djoni juga menyatakan kebanggaannya atas antusiasme kehadiran peserta dalam acara ini, yang melibatkan perwakilan dari 37 provinsi dan kabupaten/kota. “Kami mencatat kehadiran hampir seribu orang, yang melebihi ekspektasi kami,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Pendidikan dan Kesehatan PSMTI, Prof. Ariawan Gunadi, menjelaskan bahwa pihaknya akan melaksanakan berbagai kegiatan yang sejalan dengan program pemerintah. Program-program ini akan dikombinasikan dengan masukan dari perwakilan daerah.
“Salah satu fokus utama adalah pembentukan SDM yang unggul. Ini sangat penting untuk menciptakan generasi yang siap pakai,” ujarnya.
Prof. Ariawan menekankan bahwa persiapan generasi tidak hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk masa depan. SDM yang dibentuk diharapkan mampu menghadapi tantangan globalisasi dan internasionalisasi.
“Ketahanan pangan dan pendidikan harus seiring sejalan demi tercapainya Indonesia Emas,” pungkasnya.