Selain beras yang berwarna putih masih ada loh beras yang berwarna merah dan sehat untuk anda
Beras merah atau beras putih sebenarnya adalah dalam satu varietas, namun secara kasat mata bisa dibedakan dari warna beras merah yang agak gelap kecoklatan. Secara harga, beras merah tentu lebih tinggi karena ia merupakan beras dari jenis padi yang tidak banyak dibudidayakan. Meskipun beras merah kurang nyaman dimakan maupun pada sata memasaknya. Beras merah merupakan beras yang belum melalui proses penggilingan atau pengelupasan kulit seutuhnya, sehingga lapisan kulit yang menyelimuti bijirin masih ada. Lapisan kulit inilah yang mengandung nutrisi dan serat yang penting bagi tubuh. Beras merah membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memasaknya, serta kurang nyaman jika dimakan karena lebih keras/pera daripada beras putih. Hal itulah mungkin yang membuat beras merah kurang banyak diminati oleh masyarakat sebagai makanan sehari-hari.
Secara gizi beras merah lebih unggul daripada beras putih, karena ia mengandung zat yang dikenal dengan sebutan antosianin. Senyawa yang terdapat pada lapisan warna merah pada jenis beras ini, dan bermanfaat sebagai zat antioksidan, antikanker, anti glisemik tinggi yang artinya baik untuk diabates, serta anti hipertensi. Biji padi terdiri dari 3 bagian, yaitu lapisan luar(sekam), lapisan kulit ari, dan biji (beras). Proses yang baik untuk memisahkan antara sekam dan biji padi adalah dengan cara tradisionla(ditumbuk pecah), karena cara ini tidak banyak merusak kandungan gizi penting yang terdiri dari serat, minyak esensial serta, vitamin, dan mineral yang mencakup vitamin B, A, fosfor, selenium, mangan, kalium dan magnesium. Proses modern yang lebih canggih justru akan membersihkan lapisan kulit ari yang bergizi tinggi ini.
Beras merah merupakan sumber serat larut yang sangat baik, sehingga dapat membantu untuk menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterool jahat) di dalam darah. Minyak esensial yang terdapat dalam beras merah yang diyakini membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi. Sementara itu juga meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), yang sangat diperlukan tubuh. Diet tinggi serat akan mengenyangkan lebih lama, dan ini telah dikaitkan dengan diet penurunan berat badan kearah yang sehat. Beras merah juga merupakan sumber serat makanan yang baik, juga memiliki indeks glikemik lebih rendah dibandingkan dengan beras putih. Hal ini berarti akan membuat gula darah lebih stabil dan bertahan lebih lama. Serat dalam beras merah akan membuat karbohidrat ini lebih lambat dicerna dibandingkan dengan biji-bijian olahan lain termasuk nasi putih. Dengan demikian artinya, Ini berarti bahwa gula darah lebih lambat masuk ke dalam aliran darah. Beras merah memiliki indeks glikemik rendah ( GI ) dari jenis biji-bijian lainnya.
Diet yang kaya indeks glikemiks rendah, serta makanan berserat tinggi dikaitkan dengan kadar glukosa darah lebih stabil, dimana yang dapat membantu mengurangi risiko pengembangan diabetes tipe 2. Beras merah merupakan sumber magnesium, yang dianggap sebagai nutrisi kunci yang diperlukan untuk kesehatan tulang bersama dengan kalsium dan vitamin D. Magnesium adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk membangun tulang dan mencegah kekurangan kalsium, yang telah dikaitkan dengan kepadatan tulang yang rendah dan pengembangan osteoporosis di kemudian hari. Satu cangkir beras merah mengandung sekitar 21 % magnesium dari kebutuhan harian. Selenium serta polifenol yang terkandung dalam beras merah di yakini dapat mencegah kanker usus besar. Selain itu kandungan serat dan antioksidan yang tinggi tentu dapat membantu tubuh menghindari berbagai jenis kanker yang disebabkan oleh radikal bebas. (arf)