Sudah Saatnya Desainer Lokal Go International

Ria Miranda, Restu Anggraini, Hannie Hananto, dan Monika Jufry adalah beberapa desainer yang sukses menampilkan karyanya di luar negeri. Restu misalnya, belum lama ini menggelar fashion show di Melbourne Fashion Festival pada Maret 2016 lalu.
Sedangkan pada Mei 2016 silam, Hannie dan Monika berkesempatan menampilkan karyanya di Istanbul Modest Fashion Week 2016.
Melihat banyaknya para desainer yang sudah go international, pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) siap mendukung para desainer tersebut untuk lebih mengembangkan potensinya ke luar negeri. Akan tetapi, dukungan yang diberikan pemerintah akan terwujud jika para desainer memiliki kriteria yang diinginkan. Apa saja?
Dijelaskan oleh Khairiyah Selaku tim kurator Bekraf, kriteria utama yang penting untuk dimiliki adalah rencana bisnis baik dalam jangka pendek atau panjang. Karena dari rencana bisnis tersebut, bisa diketahui target pasar dan tujuan sang desainer dalam memasarkan produknya ke lur negeri.
“Kami harus melihat bussiness plan yang mereka punya. Karena sayang sekali banyak desainer yang sudah berdiri belasan tahun dan go international tapi tidak ada rencana matang dalam mengembangkan bisnisnya, hanya fashion show di luar saja dan selesai,” jelas Khairiyah di The Hermitage Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/8).
Ia melanjutkan, pemilihan desainer yang akan didukung Bekraf juga dilihat berdasarkan katalog busana serta profil perusahaan yang dimiliki agar pangsa pasar di luar negeri terbaca jelas. Khairiyah menambahkan, kriteria tersebut sangat penting untuk pengembangan pasar global dengan harga yang kompetitif.
“Contohnya begini, ada desainer hijab yang mau kenalkan produknya ke Turki. Tapi ciri khas hijab dia yang penuh aksesori dan digulung-gulung. Kalau mau buka pasar ke Turki agak sulit, karena di sana hijabnya lebih simpel,” lanjutnya.
Maka dari itu ia dan tim nya di Bekraf bertugas untuk menyeleksi para desainer yang sudah siap melebarkan pasar ke dunia international sesuai dengan ajang yang dihadiri. Khairiyah merasa tidak semua desainer yang ingin go international bisa mendapatkan calon pembeli atau pasar yang dituju di masing-masing negara jika tidak mempunyai kesiapan dan perencanaan bisnis yang matang.
“Oktober nanti ada Arab Fashion Week di Dubai. Nah di sini kita seleksi siapa saja desainer Indonesia yang sesuai untuk acara ini sesuai dengan lookbook dan bussiness plan-nya, karena ternyata di acara itu bukan baju muslim atau abaya yang jadi fokus utama, tapi lebih ke gaun malam,” tutup Khairiyah.