Sudiarta Yasa: Sarinah Tetap Ada, Sepanjang Indonesia Ada
Berhadapan dengan banyaknya mall di Jakarta, tidak membuat PT Sarinah (Persero) menjadi minder, justru kondisi tersebut dijadikan departemen store yang berdiri sejak tahun 1962 ini, terus melakukan inovasi untuk mempertahankan kejayaan Sarinah seperti di masa lalu.
Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Gusti Ngurah Putu Sudiarta Yasa mengatakan, terobosan yang dilakukan Sarinah untuk mempertahankan eksistensinya di antaranya, meremajakan bisnis retail dengan merenovasi tampilan.
“Jadi satu bagaimana cara kami meremajakan bisnis retail, yaitu dari penataan lay out toko, kemudian juga mengkurasi kontennya. Konten-konten ini kita kurasi terus, kita evaluasi setiap tiga bulan. Sesuai dengan dinamika masyarakat kita lihat sehingga bisa kekinian. Yang ketiga kita menambah tenan-tenan yang berkaitan dengan culinary. Kuliner diperbanyak di Sarinah,” kata Sudiarta saat menjadi nara sumber dalam program Business and Invesment Forum di studio EL JOHN TV, Neo Soho Capital lantai 40, Jakarta,
Program talk show ini, dipandu oleh host CEO PT EL JOHN Star Vision Johhnie Sugiarto dan Co Host Syafira putri (Finalis Miss Earth Indonesia 2018)
Tak hanya tampilan, namun retail berplat merah ini, juga menjual produk-produk lokal yang dibutuhkan sesuai usia. Karena itu, Sarinah kini tidak hanya diperuntukan bagi usia 50 tahun ke atas, namun juga sudah menyasar kaum milenial.
“Kita ingin seluruh lapisan bisa masuk ke Sarinah. Karena produk-produk Indonesia tidak hanya di peruntukan bagi kita-kita yang berumur ini, tapi barang-barang Indonesia yang bervariasi itu menjangkau seluruh segmen, anak muda, remaja atau profesional maupun yang sudah berumur,: ujar Sudiarta.
“Kami berharap Sarinah menjadi kebanggaan, menjadi pilihan costumer dan tentu kita berharap Sarinah akan ada sepanjang Indonesia ada,” tambah Sudiarta
Sudiarta bersyukur, posisi Sarinah yang berada di jantung Ibu Kota, juga menjadi faktor pendukung bisnis Sarinah. Posisi tersebut dinilai sangat strategis karena dapat menjadi daya tarik bagi berbagai kalangan , mulai dari profesional hingga wisatawan. Karena itu, Sarinah bukan hanya sekedar sebagai pusat perbelanjaan namun menjadi tempat nongkrong dengan berbagai varian kuliner maupun tempat hiburan yang dapat memanjakan para pengunjung.
Bahkan ke depan, bisnis Sarinah diprediksi semakin menggeliat, dengan dibangunnya sejumlah tower baru. Untuk membangun tower ini, Sarinah menggandeng beberapa BUMN konstruksi untuk menunjang pembangunannya, di antaranya adalah PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP). Pembangunan yang memakan investasi sekitar Rp 1,8 triliun rupiah ini, akan difungsikan untuk pusat perbelanjaan dan hiburan.
Sudiarta menyadari bahwa saat ini, merupakan era digital, yang semuanya dilakukan serba digital termasuk dalam menjual produk. Menyikapi hal ini, Sarina pun ikut menjual produk-produknya secara online. Menurut Sudiarta hal ini dilakukan agar Sarinah tetap eksis.
“Kalau sekarang ada industri retail bergerak ke online itu keniscayaan yang tidak boleh kami abaikan. Kami bergerak, kami punya platform namanya Sarina online, kita konfugurasi dengan berbagai pelaku bisnis online e-commerce yang ada di tanah air. Itu salah satu strateginya. Sehingga retail tetap menjadi penopang utama eksistensi dari bisnis Sarinah,” tutup Sudiarta.