Sungai Alas, Mencicipi Pengarungan di Lebatnya Taman Nasional Gunung Leuser
Sungai Alas mengalir langsung ke Samudera Hindia, memiliki arus yang luar biasa menarik perhatian penggemar arung jeram dari seluruh dunia. Salah satu keunggulan Sungai Alas adalah dikelilingi hutan yang masih asri di Taman Nasional Gunung Leuser. Terletak di 165 km tenggara Takengon, Sungai Alas mengalir membelah Taman Nasional Gunung Leuser. Daerah ini sangat populer di kalangan muda dan petualang. Memiliki tikungan tajam dan arus yang menantang bagi para pengadu nyali. Selama pengarungan dari atas perahu, Anda akan melewati hutan tropis murni dengan beragam satwa liar. Untuk menuju Sungai Alas maka bisa ditempuh melalui dua jalur. Pertama, jalur darat dari Medan, Sumatera Utara, melalui Berastagi dengan jarak tempuh 7 jam tetapi jalur ini terbilang kurang baik kondisi jalannya namun tetap layak untuk kendaraan SUV. Kedua, jalur darat melalui Banda Aceh, Beureun, Takengon, dengan waktu tempuh 14 jam.
Pilihan paling sederhana ke Sungai Alas menggunakan pesawat berbadan kecil melalui Bandara Alas Leuser kemudian lanjutkan perjalanan darat yang lebih dekat rutenya. Mulailah pengarungan dari Muarasitulan di Kota Kutacane hingga Kota Gelombang yang berdekatan dengan Samudera Hindia Rute ini terbilang tepat untuk Anda yang masih pemula. Sementara itu, husus untuk profesional, Anda dapat menaklukkan arus Sungai Alas bisa mengambil rute lebih jauh, mulai dari Angusan dekat Blangkejeran. Selama pengarungan, Anda tidak hanya disambut oleh arus liar tetapi juga pemandangan indah yang tersaji sepanjang sungai. Apabila beruntung, Anda dapat melihat kera, burung, dan hewan lain di tepi sungai, bahkan bisa saja bertemu gajah atau rusa.
Anda juga dapat memulai arung jeram pukul 09.00-15.30. Selama kegiatan, Anda tidak hanya akan mengarungi sungai saja tetapi juga kunjungan ke Taman Nasional Gunung Leuser. Arung jeram dan kayak dapat dilakukan di sungai Alas mulai dari desa Angasan sampai ke kota Gelombang yang berada di bawah, dekat dengan laut India. Di daerah atas arus sungai Alas menuntut Anda agar lebih hati-hati dan cekatan. Perahu ini melewati hutan yang masih alami dan Anda bisa melihat banyak satwa liar, khususnya monyet dan berbagai burung yang berwarna indah. Dari Kutacane ke Gelombang arus air tidak terlalu kuat dan Anda bisa melakukan safari hutan. Namun demikian pemandangan indah juga dapat dinikmati di sini. Dalam perjalanan yang tidak lebih dari satu hari, Anda bisa tidur di tenda-tenda di tepi sungai, sambil membakar ikan dan bermain gitar di malam hari.
Apabila Anda melakukan pengarungan lebih dari satu hari, maka bisa beristirahat dan tidur di tenda-tenda di tepi sungai Alas sambil membakar ikan. Jika Anda memilih menginap sembari merasakan suasana hutan yang asri maka dapat pula bermalam di penginapan pinggir hutan dekat sungai, tepatnya 15 kilometer arah barat dari Blankenjeren di distrik Gayo Lues. Di sini tersedia beberapa gubuk kayu panggung yang masing-masing menampung dua orang. Setiap pondok mempunyai kamar yang luas dan balkon. Harga menginap per malamnya sekitar Rp70 ribu per orang. Untuk makan malamnya dikenakan biaya Rp30 ribu per orang sedangkan sarapan Rp15 ribu per orang. Beberapa batang yang perlu di bawah saat bertandang ke Taman Nasional Gunung Leuser dan Sungai Alas. (arf)