Tiffany Danica Raih Gelar Miss Eco Tourism Indonesia 2025, Siap Emban Misi Lingkungan

Sosok muda penuh semangat dan visi lingkungan, Tiffany Danica, berhasil menyabet gelar Miss Eco Tourism Indonesia 2025 dalam malam grand final Miss Tourism Universe 2025 yang digelar megah di Golden Sense International Restaurant, Mangga Dua Square, Jakarta Utara.
Kepada tim liputan EL JOHN Media, Tiffany yang kini menjadi Putri binaan Yayasan EL JOHN Indonesia, mengungkapkan kebahagiaan dan rasa syukurnya atas capaian tersebut. Ia menyebut kemenangan ini bukan sekadar pencapaian pribadi, tetapi juga awal dari tanggung jawab besar yang siap ia emban demi kelestarian lingkungan dan pengembangan ekowisata di Indonesia.
“Perasaan saya tentunya sangat senang. Tadi malam saya berhasil meraih gelar Miss Eco Tourism 2025, dan saya berharap bisa menjalankan tugas ini sebaik mungkin,” ucap wanita cantik kelahiran Pematang Siantar, 27 Oktober 2007 ini.
Meskipun ini adalah debutnya dalam ajang beauty pageant tingkat nasional, Tiffany bukanlah orang baru dalam dunia kepariwisataan. Sebelumnya, ia sudah pernah terlibat sebagai duta wisata di daerah asalnya, Cilacap, Jawa Tengah. Pengalaman itu menjadi bekal berharga yang mempersiapkannya untuk tampil optimal di panggung Miss Tourism Universe.
“Saya sudah pernah mengikuti ajang duta wisata sebelumnya, walaupun memang berbeda dengan beauty pageant. Tapi dari sana saya belajar banyak untuk berkembang dan bisa tampil lebih baik lagi,” jelasnya.

Fokus pada Pengelolaan Sampah dan Promosi Ekowisata Lokal
Mengemban gelar Miss Eco Tourism bukan hanya soal mengenakan selempang dan mahkota. Tiffany sudah menyiapkan rencana konkret untuk satu tahun masa tugasnya, dengan fokus utama pada isu pengelolaan sampah (waste management) di daerahnya.
“Yang pertama, saya ingin fokus pada pengelolaan sampah. Karena di lingkungan saya masih kurang perhatian terhadap hal ini. Saya ingin mengajak masyarakat dan bekerjasama dengan pemerintah lokal untuk membuat program pembersihan lingkungan yang rutin,” ungkap Tiffany.
Selain itu, Tiffany juga ingin mempromosikan potensi ekowisata yang dimiliki Cilacap, salah satunya adalah kawasan hutan payau yang dinilai belum banyak dikenal publik, padahal memiliki keunikan dan nilai edukatif tinggi dalam pelestarian ekosistem.
“Di Cilacap ada hutan payau yang indah, tapi belum banyak diketahui orang. Saya ingin mengangkat potensi itu, mungkin lewat media sosial dan juga sosialisasi langsung ke masyarakat,” kata wanita yang pernah menjadi Paskribaka Kabupaten ini.

Siap Berkolaborasi dan Berkontribusi Lebih Luas
Tiffany menyampaikan harapannya untuk bisa berkolaborasi lebih lanjut bersama Yayasan EL JOHN Indonesia dan juga AIS dalam menjalankan program-programnya ke depan.
“Jika diberi kesempatan, saya tentu sangat ingin bekerja sama dengan Yayasan EL JOHN Indonesia. Saya harap bisa bersinergi menjalankan program edukasi dan promosi ekowisata secara nyata,” ujarnya.
Di balik pencapaiannya, Tiffany tidak lupa menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukungnya sejak awal, terutama keluarga, rekan-rekan duta wisata, serta mentor-mentor yang setia membimbingnya.
“Banyak yang mendukung saya, dari orang tua, teman-teman Duta Wisata, hingga pihak-pihak yang membantu secara waktu dan material. Saya sangat bersyukur, semoga saya bisa membanggakan mereka semua,” tuturnya.

Ucapan untuk Yayasan EL JOHN Indonesia
Sebagai peserta dari ajang yang dibina oleh Yayasan EL JOHN Indonesia, Tiffany juga menyampaikan apresiasi khusus kepada yayasan yang telah memberinya kesempatan dan dukungan besar.
“Saya berharap Yayasan EL JOHN Indonesia terus berkembang dan tetap sustainable. Untuk Daddy Johnny, saya sangat berterima kasih atas perhatian kepada seluruh finalis, termasuk saya. Semoga terus mencetak generasi muda berkualitas,” ucapnya.
Menutup pernyataannya, Tiffany menyerukan pesan inspiratif kepada generasi muda di seluruh Indonesia agar ikut peduli dan berperan aktif dalam pelestarian lingkungan serta pengembangan ekowisata lokal.

“Saya mengajak semua teman-teman, khususnya anak muda, untuk lebih memperhatikan dan mengembangkan ekowisata. Mulai dari menjaga lingkungan hingga mempromosikan potensi alam yang kita miliki. Kita bisa jadi agen perubahan lewat langkah kecil yang berkelanjutan,” pungkasnya.