Tinjau Pasar Rentengdi Lombok Tengah, Wamendag Roro Pastikan Harga Bapok StabilJelang Nataru
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti WidyaPutri mengatakan, harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Renteng, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) relatif stabil dan stoknya terjaga. Hal ini menunjukkan kesiapanmenghadapi momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Demikian disampaikan Wamendag Roro saat meninjau Pasar Renteng di Kabupaten Lombok Tengah, kemarin, Jumat (13/12/2024).
Turut mendampingi Wamendag Roro yaitu Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Mardyana Listyowati, Plt. Sekretaris Direktrorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Ditjen PDN) Krisna Ariza, Sekretaris Daerah Lombok Tengah Lalu Firman Wijaya, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Baiq Nelly Yuniarti, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah Irman.
‘‘Hasil diskusi dengan para pedagang, harga-harga komoditas di Pasar Renteng seperti beras medium Bulog, beras premium, bawang merah, gula pasir, daging ayam ras, hingga daging sapi relatif stabil. Bahkan, ada yang cenderung lebih murah. Selain itu, ketersediaan stok bapok bagi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah menjelang Nataru ini juga dipastikan terjaga,” ujar Wamendag Roro.
Wamendag Roro mengungkapkan, ketersediaan stok bapok yang terjaga saat ini merupakan hasilkolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Kolaborasi tersebut akan terus berlanjut untuk memastikan kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi.
“Kementerian Perdagangan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Kolaborasi dilakukan dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan bapok aman. Dengan stok yang aman dan terjaga, harga bapok diharapkan dapat stabil,” urai Wamendag Roro.
Wamendag Roro menjelaskan, Kementerian Perdagangan rutin melakukan pantauan harga dan stok bapok secara langsung ke pasar tradisional, ritel modern, pengecer, pedagang, serta distributor. Hal tersebut dilakukan guna memastikan rantai pasok berjalan lancar, stok melimpah, dan harga bapok terjangkau bagi masyarakat.
Berdasarkan pantauan, harga bapok di Pasar Renteng tercatat beras medium Bulog Rp12.500/kg, beras premium Rp14.350/kg, gula pasir Rp17.000/kg, minyak goreng Minyakita Rp15.700/liter, minyak goreng kemasan premium Rp19.000/liter, daging ayam ras Rp37.000/kg, telur ayam ras Rp28.000/kg, daging sapi Rp118.000/kg, cabai merah keriting Rp37.000/kg, cabai merah besar Rp32.500/kg, cabai rawit merah Rp28.000/kg, bawang merah Rp38.000/kg, dan bawang putih honan Rp40.000/kg.
Pasar Renteng berlokasi di Kecamatan Praya yang merupakan Ibu Kota dari Kabupaten LombokTengah. Pasar ini berdiri di atas lahan seluas 50 ribu meter persegi dengan luas bangunan sebesar3.596 meter persegi. Di dalamnya, terdapat 596 pedagang dan 495 unit kios yang mendukung aktivitas perdagangan.
Kunjungan ke Beberapa UMKM
Setelah meninjau Pasar Renteng, Wamendag Roro melanjutkan kunjungan ke beberapa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah, Kota Mataram, dan Kabupaten Lombok Utara. UMKM tersebut yaitu PT Pinalo Eco Fiber Indonesia, PT Organic Lombok Indonesia, Lombok NTB Pearls, dan NTB Mall. Selain itu, Wamendag Roro juga meneruskan kunjungan ke Autore Pearl Farm and Showroom pada Sabtu (14/12/2024).
Pada kunjungan ke beberapa UMKM ini, Wamendag Roro menegaskan, Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mendukung UMKM Indonesia agar semakin dikenal, baik secara nasional maupun internasional. Komitmen tersebut diimplementasikan dengan berbagai terobosan yang dilakukan Kementerian Perdagangan mulai dari penyediaan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha, fasilitasi promosi di pameran dagang nasional dan internasional, hingga perluasan akses pasar melalui kerja sama perdagangan.
“Dengan langkah-langkah ini, kami berharap UMKM Indonesia dapat semakin berdaya saing dan mampu menembus pasar global. Selain itu, kami menekankan pentingnya peningkatan produktivitas UMKM dalam menciptakan inovasi dan nilai tambah produk. Dengan begitu, produk UMKM diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar luar negeri,” imbuh Wamendag Roro.
PT Pinalo Eco Fiber Indonesia didirikan pada 2021 dengan mengusung produk kerajinan ramah lingkungan. Saat ini, produk-produk PT Pinalo Eco Fiber Indonesia berhasil terjual di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Adapun negara-negara tujuan ekspor dari PT Pinalo Eco Fiber Indonesia yaitu Perancis, Belanda, Australia, Amerika Serikat, dan Jepang.
Sementara itu, PT Organic Lombok Indonesia merupakan pelopor produk kecantikan berbahanherbal di NTB yang didirikan pada 2018. Produk-produk PT Organic Lombok Indonesia meliputi kosmetik, perawatan wajah, perawatan tubuh, dan perawatan wajah. Beberapa pelanggan dari PT Organic Lombok Indonesia antara lain Garuda Indonesia, Telkomsel, dan Bank NTB Syariah.
Lebih lanjut, Lombok NTB Pearls adalah perusahaan penghasil produk perhiasan yang terbuat dari mutiara laut, kulit kerang, dan campuran kayu yang diikat dengan emas, perak, hingga rodium. Produk perhiasan yang dihasilkan meliputi batu permata, cincin, gelang, kalung, anting, liontin, bros, ukiran (engraved), dan subang. Perusahaan yang berdiri sejak 2000 ini telah berhasil merambah pasar domestik dan mancanegara.
Setelah itu, Wamendag Roro mengunjungi NTB Mall yang merupakan inovasi pemerintah provinsi NTB yang diresmikan pada 2020 untuk mewadahi promosi dan pemasaran produk lokal UMKM NTB.Produk yang ditawarkan NTB Mall meliputi makanan, kopi, tenun, mutiara, kriya, hingga perawatan kulit. Selain dipasarkan secara luring, produk-produk NTB Mall juga dapat diakses melalui daring melalui Google Play Store dan Apple App Store, serta situs web ntbmall.com. (Sumber Kemendag)