Trans Jateng Semarang-Kendal Resmi Mengaspal
Bus Rapit Transit (BRT) Trans Jateng Koridor III Semarang-Kendal mulai mengaspal Senin (28/10/2019). 14 Armada disiapkan untuk mengakomodasi perjalanan rute Terminal Mangkang Semarang-Terminal Bahurekso Kendal.
Di sepanjang jarak 21 kilometer yang bakal dilewati 14 armada tersebut, terdapat 32 shelter atau pemberhentian bus. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dengan diluncurkannya BRT koridor III tersebut bisa mengurangi kemacetan serta tingkat kecelakaan di jalan akibat penggunaan kendaraan pribadi.
“Sektor transportasi ini untuk membantu masyarakat agar lebih lancar dan bisa menggunakan kendaraan umum berkualitas. Dan permintaan masyarakat untuk (transportasi) ini sangat banyak, terutama pelajar dan pekerja,” kata Ganjar.
Peluncuran BRT Koridor III itu dilakukan Ganjar di alun-alun Kabupaten Kendal. Selain pejabat Pemprov dan Pemkab Kendal, sejumlah pelajar dan masyarakat juga turut hadir. Ganjar yakin moda angkutan tersebut bakal menarik minat masyarakat Kendal terlebih dengan tarif yang murah. Untuk masyarakat umum tarifnya dipatok Rp4.000 Sementara pelajar dan pekerja hanya Rp2.000.
“Naik bus yuk. Murah. Mudah-mudahan bisa membantu terutama pelajar dan buruh. Juga pada veteran,” katanya.
BRT Trans Jateng Koridor III Semarang-Kendal itu merupakan susulan dari Koridor I Semarang – Bawen dan Koridor II Purwokerto-Purbalingga. Ganjar berharap nantinya seluruh wilayah di Jawa Tengah bisa terkoneksi dengan moda angkutan tersebut.
“Ini kan tiga tahun bisa membuka tiga koridor. Ya semoga selanjutnya bisa membuka koridor di daerah lain sehingga seluruh wilayah di Jawa Tengah bisa terkoneksi,” ujar gubernur.
Kepala Dinas Perhubungan Jateng Satriyo Hidayat mengatakan Pemprov Jateng sudah menyiapkan koridor koneksi lain. Jika pada tiga koridor tersebut masih fokus untuk pengangkutan masyarakat, pelajar dan pekerja, ke depan diharapkan BRT Trans Jateng bakal membuka koridor untuk menunjang transportasi wisatawan.
“Pengembangan koridor BRT Trans Jateng di wilayah Purwomanggung dan Subosukawonosraten diharapkan juga dapat meningkatkan pengembangan pariwisata di kawasan Borobudur. Dengan adanya transportasi massal yang terkoneksi, maka kunjungan ke sejumlah destinasi wisata di kawasan Borobudur akan meningkat,” terangnya.