Uji Nyali Dengan Wisata Bermain Gondola Tradisional Menyeberang Laut

0
gondola tradisional

Gunungkidul, Yogyakarta menyimpan banyak destinasi wisata yang indah. Sebut saja ada Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, sensasi cave tubing di Goa Pindul dan Kali Suci, hingga wisata pantai tersaji apik. Destinasi wisata itu dijamin akan memuaskan anda jika sudah melangkahkan kakinya ke Gunungkidul.

Wisata alam menjadi andalan Gunungkidul dalam menarikan wisatawan mancanegara mapun nusantara. Apalagi wisata alam yang dimaksud adalah wisata ke Pantai Timang, Desa Purwodadi, Tepus. Keindahan pantai yang satu ini tidak diragukan lagi, ditambah pasir putih yang bersih,  seakan anda akan betah berlama-lama di Pantai Timang.

Namun siapa sangka di Pantai Timang terdapat sebuah permainan yang akan menantang adrenalin wisatawan. Permainan tersebut yakni  menyeberangi pulau yang dipisah laut hanya dengan menggunakan kereta gondola bergantungan melalui tali yang ditarik tenaga manusia, di Pantai Timang, Desa Purwodadi, Tepus.

Dengan lintasan sekitar 100 meter dari tebing Pantai Timang menuju Pulau Panjang, pengunjung akan naik gondola tradisional yang diikat menggunakan tali.

Pengunjung akan merasakan sensasi melewati Samudera Hindia dan di bawahnya batuan karang. Sesampainya di Pulau Panjang pengunjung akan melihat hamparan luas Samudera Hindia pada sisi sebelah selatan dan gugusan pantai Gunungkidul.

Dengan biaya tiket sebesar Rp 150 ribu untuk wisatawan lokal, sementara untuk wisatawan asing sebesar Rp 200 ribu, bisa menikmati sensasi gondola pantai Timang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Seorang pengelola gondola Pantai Timang, Wasiman, mengatakan jika tahun 1997 yang lalu awalnya gondola ini dibuat untuk mencari lobster yang banyak berada di Pulau Panjang.

Bersama enam orang temannya, Wasiman membuat gondola.bAwalnya hanya tiga tali, namun saat ini sudah sembilan tali yang digunakan untuk mengamankan gondola.nGondola baru dimanfaatkan sebagai destinasi wisata sekitar tahun 2014.

Sempat ada usulan untuk mengganti penariknya dari tenaga manusia menggunakan tenaga diesel. Namun ditolak karena ingin mempertahankan bentuk dan keamanan.

“Untuk kenyamanan dan keselamatan, tali tambang yang kita gunakan selalu kami ganti jika sudah usang,” ujarnya.

Sebagian besar wisatawan yang berani mencoba gondola wisatawan luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, dan beberapa negara tetangga lainnya. Setiap hari rata-rata pengunjung 50 sampai 150 orang

Mark, wisatawan asal Malaysia, mengatakan sempat takut karena gondola hanya ditarik manusia. Namun akhirnya dia memberanikan diri dan menyatakan pengalaman menggunakan gondola ini sangat berharga. “Di Malaysia, tidak ada obyek wisata serupa. Wisata ini memang patut dicoba bagi para traveler,” ujarnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *