612 Petugas Haji Jalani Pembekalan, Didorong Jadi Pelayan Jemaah yang Santun

0
1746365153

Kementerian Agama RI resmi membuka Orientasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Terintegrasi Tahun 1446 H / 2025 M yang diikuti oleh 612 calon petugas haji dari berbagai instansi dan lembaga. Acara pembukaan dilangsungkan di Cipondoh, Tangerang, Minggu (4/5/2025), dan dibuka secara langsung oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief.

Dalam sambutannya, Hilman menekankan pentingnya orientasi sebagai proses pembentukan kesiapan mental dan moral para calon petugas. Ia mengingatkan bahwa seluruh petugas haji harus menyadari peran mereka sebagai pelayan jemaah sekaligus sebagai representasi Indonesia di hadapan tamu-tamu Allah.

“Semoga semua petugas bisa menjalani proses ini. Kuatkan mental sebagai pelayan jemaah haji,” ujar Hilman. “Jangan sekali-kali membentak jemaah atau berbicara dengan suara keras. Layani jemaah dengan baik dan lembut.”

Hilman juga menekankan pentingnya menjaga emosi dan kesehatan fisik selama masa tugas di Arab Saudi. Ia menyebut bahwa cuaca ekstrem, tekanan pekerjaan, dan dinamika jemaah membutuhkan kesabaran dan ketahanan yang tinggi.

Sementara itu, Direktur Bina Haji Umrah, Musta’in Ahmad, menjelaskan bahwa total peserta orientasi kali ini berjumlah 612 orang, yang berasal dari unsur Kementerian Agama, TNI/Polri, Kementerian Kesehatan, serta lembaga teknis lainnya. Para peserta akan menjalani rangkaian pembekalan menyeluruh, baik teknis maupun etika pelayanan jemaah.

“Harapan kita, para petugas ini tidak hanya memberikan layanan terbaik, tapi juga dapat menyampaikan rekomendasi perbaikan bagi penyelenggaraan haji ke depan,” kata Musta’in.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, juga turut menyampaikan arahan. Ia meminta seluruh petugas dari berbagai instansi untuk bersinergi, saling mendukung, dan mengedepankan kerja sama dalam setiap situasi.

“Semua petugas itu sama-sama pelayan. Baik dari TNI, Polri, Kementerian, maupun Kesehatan. Tidak boleh merasa lebih tinggi dari yang lain. Fokus kita adalah satu: melindungi kesehatan dan keselamatan jemaah,” ujar Liliek.

Senada dengan itu, Sekretaris Utama Badan Pengelola Haji (BPH), Teguh Dwi Nugroho, menekankan pentingnya sikap ramah, gestur positif, dan komunikasi hangat kepada seluruh jemaah haji. Menurutnya, pelayanan prima tidak hanya soal teknis, tapi juga menyangkut sentuhan emosional yang bisa membangun rasa nyaman dan tenang bagi para jemaah lansia maupun yang memiliki keterbatasan.

“Kita semua bagian dari PPIH Arab Saudi. Harus saling tolong-menolong. Selamat bertugas, dan selalu jaga kesehatan,” pungkas Teguh.

Orientasi ini menjadi titik awal dari perjalanan panjang para petugas yang akan mendampingi ratusan ribu jemaah haji Indonesia di Tanah Suci. Diharapkan, bekal ilmu, keterampilan, dan nilai pelayanan yang ditanamkan selama pelatihan ini akan terwujud dalam bentuk layanan yang santun, efektif, dan manusiawi di lapangan nanti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *