Ada Apa Dibalik Serangan Lion Air Kepada Kemenhub?
Pengamat penerbangan Indonesia, Chappy Hakim menyayangkan sikap maskapai Lion Air yang melaporkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ke Bareskrim Polri. Tindakan ini dilakukan Lion Air setelah dijatuhkan sanksi pembekuan ground handling dan pelarangan penambahan rute dalam kurun waktu enam bulan ke depan.
Menurut Chappy, sikap Lion Air itu menunjukkan kebiasaan maskapai penerbangan di Indonesia yang kerap tak taat aturan yang telah dibuat pemerintah sebagai regulator. “Respons ini merupakan satu refleksi dari kebiasaan maskapai penerbangan yang kemungkinan besar tidak biasa tunduk dengan aturan, tidak biasa menjadi pelaku yang harus mau diatur oleh regulator pemegang otoritas penerbangan,” ujar Chappy, Sabtu (21/5).
Eks Kepala Staf TNI Angkatan Udara ini menduga tak hanya Lion Air saja, tetapi sejumlah maskapai penerbangan juga terkadang tak mematuhi peraturan. Dia menyayangkan, sebuah maskapai penerbangan yang kerap melakukan kesalahan, namun tak pernah tunduk dengan aturan yang dikeluarkan oleh otoritas penerbangan.
“Jangan-jangan, mudah-mudahan tidak benar, bahwa justru sang maskapai selama ini memang berada dalam posisi yang “mengatur” sang regulator. Paling tidak di sini tercermin betapa kurang dipahaminya bahwa siapa yang harus mengatur dan siapa yang harus diatur,” jelas Chappy.
Terlepas dari kesalahan yang kerap kali dibuat Lion Air, Chappy menganggap, dunia penerbangan Indonesia tengah berada di dalam lingkaran yang berputar tak menentu.
Chappy Hakim yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Nasional Evaluasi Keselamatan Keamanan Transportasi (KNKT) itu menjelaskan permasalahan penerbangan yang selalu muncul tak pernah ditangani dengan baik. “Dalam arti tidak pernah menyentuh akar dari permasalahan sebenarnya. Solusi yang dipilih kerap justru memperparah keadaan,” tegas Chappy.
Seringnya PT Lion Group melakukan kelalaian yang meyebabkan pelayanan penumpang terganggu membuat Lion Air masuk dalam 10 maskapai paling tidak aman versi AirlineRatings.
