Apakah anda tertarik denggan wayang, kalau iya yuk ke desa penghasil wayang di Wonogiri
Bukan Indonesia namanya kalau tidak memilki banyak budaya, dan salah satu budaya yang paling dikenal adalah wayang kulit. Untuk wayang sendiri ada begitu banyak jenisnya yang berasal dari berbagai macam daerah. Nah biasanya orang pada zaman dahulu menggunakan wayang sebagai salah satu acara hiburan baik maupun dalam acara yang resmi sekalipun. Kalau anda ingin mengenal lebih dekat yang namanya wayang tersebut ada nih salah satu desa yang mneghasilkan banyak sekali wayang, kalau anda tertarik silahkan mengunjungi desa Kepuhsari yang berada di Wonogiri.
Desa ini berlokasi di Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Dari jumlah penduduk sekira 6.000 jiwa, 50 orang diantaranya mencari nafkah dengan membuat wayang kulit, sebagai desa penghasil wayang, tentu saja Anda akan menemukan puluhan seniman pembuat wayang langsung dari “dapurnya”. terdapat sekitar 450 keluarga yang berprofesi sebagai pengrajin wayang. Tak jarang rumah warga sekaligus dijadikan sebagai sanggar ataupun “bengkel” pembuatan wayang. Selalu ada meja di depan rumah untuk menatah dan melubangi wayang kulit. Itu adalah pemandangan sehari-hari yang akan Anda dapati saat berkunjung ke sini. Dari anak-anak, dewasa hingga lansia pun melakukannya. Salah satu pembuat wayang senior yang masih bertahan hingga saat ini adalah Pak Wagimin. Pria berusia 55 tahun tersebut sudah membuat wayang sejak 1970-an.
Rumahnya sekarang dijadikan sanggar pembuatan wayang, penduduk setempat kerap mengambil material berupa kulit kerbau dari sana untuk ditatah dan dicat di rumahnya masing-masing. Akan tetapi, jika Anda ingin menyaksikan perajin bekerja bersama-sama maka silahkan kunjungi Balai Desa Kepuhsari. Meski berada di atas perbukitan karst, Anda tak hanya dijamu dengan pepohonan jati ataupun sawo saja, namun juga akan dimanjakan dengan panorama sawah yang berundak. Apalagi jika saat musim tanam padi tiba, hamparan tanaman hijau ini tentunya akan mempercantik pemandangan desa penghasil wayang kulit ini.
Bisa dibilang wayang kulit yang diproduksi di Desa Kepuhsari memiliki kualitas premium, digunakan oleh sejumlah dalang terkenal di sekitar Pulau Jawa. Bahan yang digunakan adalah kulit kerbau asli. Karena proses pengolahan kulit tergolong sulit, para perajin membeli yang sudah jadi dari Yogyakarta. Satu buah wayang dipatok mulai harga Rp500 ribu, untuk yang gunungan dimulai dari Rp1 juta. Para perajin ini biasanya hanya melayani pesanan. Membuat wayang tampaknya sudah mendarah daging dan dilestarikan secara turun-temurun warga Desa Kepuhsari. Salah satu perajin wayang di desa ini adalah Dwi Sunaryo yang menurutnya telah berjalan sampai 20 generasi. Anaknya yang bernama Bambang Riyadi, pernah diundang UNESCO ke China untuk mengikuti pameran kerajinan dan budaya. Ia meraih medali emas dari penyelenggara.
Selain melihat pembuatan wayang , anda bisa ikut serta melakukannya. Para perajin sangat ramah menyambut dan memberi informasi kepada pengunjung. Mereka pun dengan senang hati menerima Anda menjadi tamu, sambil melihat-lihat koleksi wayang yang dipajang di rumah mereka. Di hari-hari tertentu, Anda bisa menyaksikan pementesan wayang di rumah Pak Giri, salah satu perajin yang juga merupakan dalang di Desa Kepuhsari. Sering juga dipentaskan pagelaran wayang dengan dalang kecil yang sudah berprestasi. Kegiatan bersama wayang bermanfaat untuk meningkatkan moral hidup, integritas, rasa tanggung jawab, ketekunan dan peduli terhadap sesama.
Dalam menata misalnya, perajin membutuhkan kesabaran dan motivasi untuk berkarya lebih baik. Selain itu, menjadi dalang dan menyaksikan pertunjukan wayang juga belajar meningkatkan moral karena yang dibawakan adalah kisah-kisah terpuji dan menghibur. Untuk mencapai ke sana tidak mahal kok, Kabupaten Wonogiri bisa diraih dengan bus selama 15-20 jam dari Jakarta. Jika ingin menghemat waktu, Anda bisa terbang terlebih dahulu ke Yogyakarta ataupun Solo. Ada taksi yang bisa disewa dengan tarif Rp300 ribu hingga ke pusat Kabupaten Wonogiri. Having fun ya. (arf)