ATAA Gelar Konferensi Pertama Untuk Satukan Persepsi Tingkatkan Perdagangan Produk Mainan dan Bayi
Setelah dibentuk pada 7 Januari 2024, Asosiasi Toys dan Baby Aliansi Asia (ATAA) menggelar konferensi yang pertama di Guangzhou Tiongkok pada 10 Maret 2024. Konferensi dipimpin langsung oleh Ketua Umum ATAA yang juga Ketua Umum Asosiasi Mainan Indonesia (AMI) Sutjiadi Lukas.
Konferensi dihadiri oleh asosiasi mainan dari negara-negara Asia Tenggara dan Tiongkok yang menjadi anggota ATAA. Digelarnya konferensi ini, untuk menyikapi merosotnya perdagangan produk mainan dan bayi di tingkat global belakangan ini.
Ketua Umum ATAA Sutjiadi Lukas mengatakan ada tiga penyebab sulitnya pelaku usaha dalam memasarkan produknya di kancah internasional, yakni pertama, munculnya perang dingin antara Tiongkok dan Amerika Serikat dalam sektor perdagangan.
Kedua, menurunnya produktivitas kelahiran yang menyebabkan kurangnya minat untuk membeli produk mainan maupun produk bayi. Dan yang ketiga masih adanya regulasi dari pemerintah yang tidak pro terhadap pelaku usaha.
Menurut Lukas, konferensi ini dilangsungkan untuk menyamakan persepsi antara anggota ATAA bahwa kerja sama untuk perdagangan itu sangatlah penting untuk meningkatkan perdagangan di tingkat global.
“Kami ingin bersama-sama membangun perdagangan yang baik saling memecahkan masalah mencari solusi yang terbaik agar sama-sama bangkit kembali dari keterpurukan dan bersama-sama mensejahterakan anggota,” kata Lukas saat diwawancarai tim liputan El John Media di Jakarta, Kamis (14/03/2024).
Menurut Lukas, kepemimpinan dirinya sebagai Ketua Umum ATAA selama dua tahun kedepan ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai fasilitator untuk menjalin dan memperkuat kerja sama sesama anggota ATAA.
“Kita menjadi fasilitator, kebetulan saya ditunjuk sebagai ketuanya untuk periode yang pertama 2024 sampai 2006 tentu kami akan memanfaatkan kesempatan ini bagaimana membangun kerjasama antara anggota asosiasi di Asia,” tegas Lukas.
Pada Konferensi ATAA turut digelar pameran International Baby Product & Toys Expo (IBTE) di lokasi yang sama pada 10-12 Maret 2024. Dalam pameran berkelas ini, Lukas membawa sejumlah anggota AMI yang ikut menjadi peserta maupun buyer.
IBTE merupakan pameran produk mainan dan bayi yang diselenggarakan oleh Chaoyu Expo. Pada 24 Agustus 2023 lalu, tepatnya saat digelarnya Indonesia IBTE 2023, AMI dan bersama Chaoyu Expo telah menandatangani penandatanganan kerja sama strategis, salah satu soal pameran Indonesia IBTE yang dilangsungkan secara rutin di Indonesia.
Lukas menjelaskan untuk IBTE 2024 yang diselenggarakan pada Agustus mendatang dipastikan perhelatannya jauh lebih besar dibandingkan Indonesia IBTE 2023. Dari segi peserta Indonesia IBTE 2024, AMI menargetkan 1500 peserta baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Dengan bertambahnya peserta pameran, maka hall yang digunakan otomatis juga bertambah, yang sebelumnya tiga menjadi lima hall di JIExpo Kemayoran.
“Pameran Indonesia IBTE tahun ini nantinya bukan lagi memamerkan produk campuran namun lebih ke sisi teknologi, diharapkan para peserta maupun bayer dapat mempelajari teknologi mutakhir dalam menciptakan produk mainan yang berkualitas dan bermutu,” tutup Lukas sembari mengajak anggota AMI untuk berperan aktif dalam menyukseskan Indonesia IBTE 2024.