Atasi Kekeringan, Kementerian PU dan PR Bentuk Tim Pengendali Kekeringan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi bencana kekeringan yang melanda sejumlah daerah. Langkah-langkah yang ditempuh itu yakni telah dibentuknya tim pengendali kekeringan dari Direktorat Jenderal SDA dan Direktorat Jenderal Cipta Karya.Tim ini akan bekerja untuk membantu masyakat yag daerahnya mengalami kekeringan seperti mencari sumber air tanah, melakukan pengeboran, dan menyediakan air bersih dengan tangki.
“Jadi daerah-daerah yang kekeringan pertama akan kita cari sumber airnya. Kalau enggak ada pakai pengeboran, kalau terakhir dengan tangki. Kalau tangki kan sudah siap terus,” kata Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 28 Agustus 2017.
Pengeboran sumber air tanah ini tak hanya diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, namun juga menyediakan irigasi untuk lahan pertanian. “Tetapi yang utama untuk manusia dulu,” tutupnya.
Selain membetuk tim pengendali kekeringan, Kementerian PU dan PR juga telah memetakan daerah-daerah yang mengalami kekeringan. Daerah-daerah tersebut diantanya Sukabumi, Garut, Bandung, Semarang dan Kupang. Menurut Basuki peta kekeringan yang disusun pada tahun ini juga meliputi sejumlah daerah yang terdata mengalami kekeringan pada tahun lalu.
“Ini hari ini baru dibikin. Kalau peta kekeringan tahun-tahun lalu kan sudah ada. Jadi kita memastikan untuk tahun ini hingga turun timnya. (Daerah) hampir sama (dengan tahun lalu),” ujar Basuki.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo menyampaikan sebanyak 20 dari 47 kecamatan terdampak bencana kekeringan. Warga pun mengalami kesulitan air bersih.
Sementara itu, berdasarkan data dari BPBD Kota Kupang, 48 dari 51 kelurahan di enam kecamatan Kota Kupang juga tercatat mengalami krisis air bersih. Kekeringan pun juga dilaporkan melanda Kabupaten Bandung, di antaranya yakni di Pasirjambu dan Kutawaringin.
