Awasi Pilkada 2024, Bawaslu Ajak Kader Pengawasan Partisipatif Bergerak Sekarang bukan Nanti

0
733754c6-fbbf-4746-b0a1-f7dc42d733c6

Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengajak para kader pengawas partisipatif untuk segera bergerak mengawal dan mengawasi pelaksanaan proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dia bahkan menegaskan untuk bergerak bukan nanti atau besok melainkan saat ini juga.

Dia memandang Pilkada sifatnya dekat sekali dengan informasi yang simpang siur apalagi dengan adanya gawai. Lolly meminta seluruh pengawas partisipatif dapat bijak menggunakannya, agar bisa menjadi aktor yang menjaga demokrasi.

“Bergeraklah sekarang, jangan besok. Awasi dengan cara yang kita bisa dan mampu, salah satunya dengan kelola media sosial kita sebagai media pelaporan dugaan pelanggaran, menggerakan orang untuk memiliki konsentrasi yang sama mengawasi Pilkada,” kata dia saat memberikan arahan dalam Kick Off Pendidikan Pengawasan Partisipatif Kolaborasi Pengawasan Bersama Masyarakat untuk Pilkada 2024 di Sumba Timur, NTT, belum lama ini.

Dalam forum tersebut, Lolly memberikan semangat kepada seluruh pengawas partisipatif untuk memastikan lahirnya pemimpin yang terbaik. Pasalnya, dia melihat kerap kali Pilkada dapat menjadi pemecah kesatuan masyarakat melalui isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).

“Pilkada dekat dengan kehidupan masyarakat, karena sangat dekat maka potensi kerawanan. Misal timbulnya perpecahan SARA karena era digitalisasi membuat berita tidak akurat bertebaran dimana-mana,” jelas dia.

Tidak lupa, Lolly menegaskan untuk menghentikan menyebarkan informasi yang tidak jelas dan tidak akurat sumbernya karena otomatis akan menimbulkan perpecahan jika diteruskan. Dalam menjalankan tugasnya, dia mengingatkan kader partisipatif perlu menyortir informasi yang diterima.

“Maka perlu menerima informasi cek baik atau tidak, benar atau tidak dan membawa manfaat atau tidak. Cara paling konkrit misal gawai, ini bisa mempengaruhi kualitas demokrasi kita, hanya dengan mengetik, mengusap, memencet tombolnya kita akan menentukan kualitas di NTT dan Indonesia,” ujar Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu tersebut.

Lolly meminta agar seluruh kader pengawas partisipatif bisa menjadikan Bawaslu, rumah bersama untuk tempat berdiskusi secara bebas. Terutama, kata dia, jika ada dugaan pelanggaran maka lapor dan kawal, agar Bawaslu dapat menindaklanjuti laporan.

“Mari bagi yang hadir saat ini bangun perluasan komunikasi di daerahnya masing-masing. Mudah-mudahan kickoff tidak hanya membuat Sumba semakin kreatif dan responsif tetapi juga menginspirasi daerah lain untuk punya semangat yang sama,” ungkap Lolly.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *