Ayo Lestarikan Badak Sumatera Agar Tidak Punah
Jika di Ujung Kulon, Banten ada badak bercula satu, di Sumatera ada badak bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis) . Namun jumlah badak Sumatera kini memperihatinkan. semakin hari kian berkurang, mungkin spesies ini pun terancam punah. Padahal badak bercula dua di Sumatera adalah badak satu-satunya di Asia yang memiliki cula dua.
Hewan langkah ini, kini berada di Pusat Penangkaran dan Pengembangbiakan badak Sumatera atau Suaka Rhino Sumatera (SRS) di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Masyarakat yang ingin melihat badak bercula dua dapat mengunjungi TNWK.
Manajememn TNWK memperbolehkan masyarakat untuk melihat secara langsung aktivitas badak Sumatera. Ada tujuh ekor badak yang dapat dilihat dan saat ini kondisi ke tujuh badak tersebut cukup sehat dan selalu dalam pengawasan petugas TNWK
Namun ada aturan yang harus dipatuhi pengunjung saat ingin melihat badak. Pihak TNWK membatasi pengunjung yang masuk.Dalam setiap kunjungan, jumlah pengunjung yang diperbolehkan melihat satwa ini hanya sekitar 10 hingga 15 orang saja. Maksud dari pembatasan pengunjung ini untuk menjaga perkembangbiakan badak Sumatera ini agar tidak terganggu.
Meksi memprihatinkan namun ada kabar gembira gembira dibalik kehidupan badak bercula dua itu di pusat penangkaran ini. Pada Jumat, 12 Mei 2017 ada perayaan ulang tahun pertamna untuk badak bernama Delila. Badak Delila adalah anak kedua dari pasangan badak bernama Andalan dan Ratu. Kondisi Delila pun sehat dan tumbuh kembang normal.
Keberhasilan dilahirkannya Delila pada tahun 2016 lalu, membuktikan bahwa badak-badak di TNWK dapat berkembang biak. Untuk mendukung perkembangan badak bercula dua ini, TNWK telah memperluas kandang badak yang sebelumnya 100 hektar menjadi 150 hektar
Kepala Yayasan Badak Indonesia (Yabi) Widodo Rahmono mengatakan umumnya satu ekor badak memerlukan keluasan kandang 20 hektar, selain perluasan kandang ini juga untuk menjaga agar badak tidak kawin satu darah sehingga harus diperluas kandang dan penangkaran.
“ Perluasan kandang badak ini, dananya bersumber dari luar negeri dan APBN,” ujar Widodo saat menghadiri perayaan ulang tahun pertama badak Delila, Jumat, 12 Mei 2017. Namun Widodo engga memberitahu berapa nilai dari dana yang dikeluarkan tersebut.