Bahaya Keseringan menggunakan Headset
Banyak anak muda yang memiliki kebiasaan mendengarkan musik favorit mereka dari perangkat handphone, PSP, MP3 atau MP4 player dengan perantara headset handphone terbaru. Memang jika kita mengenakan headset ini cenderung lebih praktis dan juga lebih baik dari segi suara yang dihasilkan. Tanpa adanya headset ini, suara yang dihasilkan akan sedikit pecah dikarenakan tidak terkoneksi langsung antara telinga dengan speaker tersebut. Penggunaan headset untuk mendengarkan musik secara berlebih dapat menimbulkan kerusakan pada telinga. Lebih parahnya lagi, jika hal ini terus dibiarkan, maka potensi kerusakan otak juga dapat bertambah. Menurut peneliti yang dilakukan oleh International Herald Tribune, mendengarkan musik bervolume keras secara terus menerus akan berdampak pada sistem pendengaran. Jika hal ini terus berlanjut, secara perlahan kepekaan telinga akan berkurang.
Sembilan peneliti dari Committe on Emerging and Newly Identified Helat Risks juga menyimpulkan bahwa resiko kehilangan pendengaran mulai muncul pada usia 20 tahunan. Maka jika sekarang kamu berumur dibawah 20 tahun dan masih sering memakai headset, ada baiknya mulai kurangi pemakaiannya. Efek rusaknya pendengaran secara permanen terjadi bila kamu setiap hari memakai headset dengan volume yang besar. Efeknya perlahan, ambil saja contoh ketika kamu mendengar lawan bicaramu berbicara, kamu hanya mendengar seakan akan dia hanya menggumam, maka itu bisa jadi efek awal rusaknya sistem pendengaranmu.
Ketika kamu ingin mendengarkan musik, ada baiknya kamu mengetahui seberapa besar volume headset yang kamu pakai. Karena suara ringan untuk orang dewasa adalah 25 sampai 40 dB, sedangkan untuk anak-anak 20 sampai 40 dB. Untuk batas maksimal bila mendengar musik adalah sekitar 90 dB. Lebih dari itu sebaiknya jangan terlalu lama mendengarkan musik, karena akan membuat telingamu seperti tersumbat sesuatu setelah melepas headsetmu. Merusak sistem kerja otak juga salah satu efek terparah dari terlalu sering mendengarkan musik dengan keras. Gelombang elektromagnetik dapat mengganggu sistem kerja otak kamu.
Ketika kamu mendengar musik dengan keras, maka tulang kecil yang bernama Ossicles pada bagian tengah telingamu akan bergetar secara tidak teratur. Bergetarnya Ossicles ini akan merembet menuju ke otak dengan melepas suatu zat kimia yang bisa masuk ke jaringan saraf otak. Maka dari itu, jika kamu adalah pendengar musik sejati, ada baiknya jangan sampai mendengarkan musik terlalu keras dan berjangka waktu lama. Karena efek yang ditimbulkan sangat berbahaya seperti yang dijelaskan di atas.
Gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap listrik otak, namun menjadi pertanyaan seberapa besar pengaruh gelombang tersebut terhadap kerusakan otak? sampai saat ini belum ada satupun bukti medis yang kuat untuk membuktikan itu. Meskipun gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap otak tikus, namun tidak terbukti pada otak manusia Sampai saat ini beberapa penelitian di Eropa pada gelombang elektromagnetik terhadap tumor otak tidak dapat membuktikan efek tersebut.
Mengenai pengaruh terhadap telinga, paparan musik dengan earphone dapat mempengaruhi ambang pendengaran , terutama bila dilakukan dengan volume keras dan jangka waktu lama. Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pendengaran adalah dengan mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan dengan earphone. Namun seringkali juga orang-orang menggunakan earphone pada tempat-tempat yang ramai seperti stasiun kereta, terminal bus ,dsb, jadinya tanpa sadar cenderung untuk meningkatkan volume earphone lebih keras lagi.
Beberapa saran untuk mengurangi efek samping misalnya menggunakan headphone yang besar (tipe yang lama), sehingga suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan earphone yang kecil. Tipe earbuds yang kecil mempunyai speaker kecil dengan volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah pasti memberikan efek lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan headphone yang hanya ditempel pada telinga luar.