Bapanas Pastikan Kecukupan Pangan Jelang Natal dan Tahun Baru

0
7f290358-c930-4c3c-82aa-92c6ff058edd (1)

Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan bahwa stok pangan pokok strategis, khususnya beras, dalam kondisi aman dan stabil. Ketersediaan pangan untuk kedua momen penting tersebut dijamin mencukupi untuk kebutuhan masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait kelangkaan pangan menjelang liburan akhir tahun.

Menurut Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, stok beras saat ini tercatat mencapai 2 juta ton di Bulog. Selain itu, proyeksi cadangan beras hingga akhir tahun 2024 diperkirakan berada pada angka 8,3 juta ton.

“Ketersediaan pangan kita sangat aman, tidak hanya beras tetapi juga komoditas lain seperti jagung, kedelai, bawang merah, dan cabe. Secara umum, neraca pangan kita dalam kondisi sangat baik menghadapi Natal dan Tahun Baru 2025,” ujarnya dalam Rakor Lintas Sektoral Operasi Lilin 2024 yang digelar di STIK Lemdiklat Polri, Jakarta, belum lama ini.

I Gusti Ketut Astawa juga mengungkapkan bahwa proyeksi stok pangan pokok lainnya, seperti jagung yang mencapai 3,6 juta ton, kedelai yang cukup besar, serta bawang merah dan bawang putih yang kondisinya stabil, turut memperkuat jaminan kecukupan pangan menjelang Nataru.

“Bahkan untuk cabai, meskipun ada potensi kenaikan harga karena dampak musim hujan yang mengganggu panen, kami tetap memonitor situasi dengan cermat untuk menjaga keseimbangan harga dan pasokan,” tambahnya.

Berdasarkan Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2024, stok pangan nasional diperkirakan masih mencukupi hingga akhir tahun ini. Stok beras diproyeksikan mencapai 8,3 juta ton, dengan 2 juta ton di antaranya berada di gudang Bulog. Selain beras, stok pangan lainnya seperti gula konsumsi diperkirakan akan tersedia sebanyak 1,4 juta ton, sementara daging ayam ras diperkirakan mencapai 283 ribu ton dan telur ayam ras sebanyak 177 ribu ton.

Stok daging sapi dan kerbau diperkirakan akan tersedia sebanyak 68 ribu ton, sementara cabai besar dan cabai rawit masing-masing diperkirakan masih tersedia sekitar 53 ribu ton dan 26 ribu ton. Bawang merah diperkirakan berjumlah 22,9 ribu ton, sedangkan bawang putih akan tersedia sebanyak 22,4 ribu ton. Untuk minyak goreng, stok diperkirakan mencapai 336 ribu liter, sedangkan kedelai mencapai 372 ribu ton.

Ketut Astawa juga menyampaikan bahwa secara umum harga pangan masih terjaga dengan baik. Hal ini berkat upaya koordinasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan berbagai stakeholder lainnya dalam menjaga pasokan dan stabilitas harga pangan. Namun, ia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan kenaikan harga cabai, yang sering kali terpengaruh oleh gangguan panen akibat musim hujan. “Kami akan berusaha untuk mendongkrak harga cabai agar petani tidak merugi, sekaligus memastikan harga yang wajar bagi konsumen,” ujarnya.

Sebagai bagian dari upaya menjaga kestabilan pangan, Pemerintah DKI Jakarta dan pemerintah pusat juga menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak sepanjang bulan Desember 2024. Sebanyak 310 kali GPM akan dilaksanakan, terutama di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya merayakan Natal. GPM diadakan sekitar 3-4 hari sebelum perayaan Natal dan sekali lagi menjelang Tahun Baru 2025. Melalui program ini, masyarakat dapat memperoleh pangan dengan harga yang relatif lebih murah dan wajar.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo juga menegaskan bahwa pihaknya telah menugaskan Satgas Pangan Polri untuk melakukan pengawasan dan menjaga stabilitas pangan di tingkat pusat dan daerah. “Satgas Pangan dan Babinkamtibmas akan terus melakukan pengecekan di lapangan untuk memastikan distribusi pangan berjalan lancar, dan tidak ada praktik penimbunan yang merugikan masyarakat,” ujarnya.

Badan Pangan Nasional juga terus melakukan koordinasi yang intensif dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan berbagai pihak terkait untuk memastikan kelancaran pasokan pangan.

Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa pemerintah akan terus memantau dan mengendalikan stok pangan, serta menjaga stabilitas harga agar masyarakat dapat merayakan momen Natal dan Tahun Baru dengan tenang tanpa adanya kekhawatiran terkait ketersediaan pangan.

“Dengan langkah-langkah yang telah kami lakukan bersama dengan berbagai pihak, kami yakin masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan nyaman. Ketersediaan pangan cukup, harga terjangkau, dan tidak ada kelangkaan,” ungkap Arief.

Dengan berbagai upaya pengamanan yang telah dilaksanakan, dipastikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan pangan selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga ketahanan pangan dan memastikan harga pangan tetap stabil, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati perayaan akhir tahun dengan aman dan nyaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *