Bawa Ratusan Turis, Kapal MV Silver Discover Kembali Bersandar di Banyuwangi

Banyuwangi kedatangan ratusan wisatawan mancanegara (wisman) . Mereka adalah para penumpang dan kru Kapal Pesiar MV Silver Discover yang besandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 24 November 2017. Kedatangan Kapal Pesiar mewah ini merupakan kali kedua ke Banyuwangi. Yang pertama, Kapal tersebut tiba di Banyuwangi pada 20 Oktober 2016.
Kapal berbendera Bahamas yang berlayar dari Singapura tersebut membawa ratusan wisman, untuk berkunjung ke beberapa kota di Indonesia, salah satunya yaitu Banyuwangi. Kedatangan Kapal yang memiliki panjang 102,96 meter ini mendapat sambutan antusias dari warga Banyuwangi.
Para wisatwan yang turun dari kapal disambut oleh tarian Gandrung. satu persatu dari mereka diberi kehormatan untuk memakai udeng dan kain batik khas using. Beberapa dari mereka juga asyik ikut menari gandrung.
Kapten kapal MV Silver Discoverer, Tomasz Kulas mengaku begitu tekesima dengan penyambutan yang meriah ini. Tomasz mengaku suatu kehormatan, MV Silver Discover bisa bersandar di daerah yang menyimpan banyak destinasi wisata menarik ini. Penyambutan dengan tarian gandrung juga membuat semua seluruh penumpangnya lebih santai dan mengenal budaya yang ada di Indonesia, termasuk budaya di Banyuwangi.
“Saya sangat bangga dengan pelayanan dan penyambutan Tanjung Wangi bagi MV Silver Discover. Dipakaikan udeng dan batik membuat kami senang dan tarian gandrung membuat kami lebih santai dan tenang,” kata Tomasz di sela-sela penyambutan.
Dikatakan Tomasz, sebelum ke Banyuwangi, kapal pesiar yang ia nahkodai sebelumnya telah melakukan perjalanan dari Pulau Komodo dan Benoa, Bali. Setelah dari Banyuwangi, mereka akan melakukan perjalanan ke Madura, Sulawesi, dan berakhir di Singapura.
Selama di Banyuwangi, para penumpang kapal pesiar akan dibagi menjadi dua grup. Satu grup akan mengunjungi kawah Ijen. Sedangkan grup lainnya akan melakukan tur ke perkebunan Kaliklatak.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi M.Y. Bramuda mengatakan hampir 30 persen wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi melalui jalur laut.
“Wisatawan terbanyak masuk melalui stasiun menggunakan kereta, yaitu sekitar 40 persen. Sisanya dari bandara dan laut. Secara bertahap, kami akan melengkapi sarana prasarana karena wisatawan yang menggunakan kapal pesiar ini hanya 10 jam di Banyuwangi. Jadi, kami cari tempat wisata yang sesuai. Dan di sini banyak pilihannya ada Ijen, perkebunan, wisata kopi dan juga atraksi. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tentu akan melengkapi fasilitas penunjang dan atraksi bagi wisatawan kapal pesiar ini,” beber Bramuda.
Sementara itu, General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Tanjung Wangi Lina Ratnasari menambahkan, Banyuwangi punya potensi besar untuk mendongrak kunjungan kapal pesiar. Untuk itu, perlu dilakukan promosi wisata Banyuwangi pada saat diselenggarakannya even-even kapal cruise internasional. “Kami optimistis jumlah kunjungan kapal pesiar meningkat. Apalagi Banyuwangi memiliki destinasi wisata menarik untuk dikunjungi,” ungkap Lina.
Saat ini, Pelabuhan Tanjung Wangi telah menerapkan standar keamanan ISPS Code dengan panjang dermaga 120 meter dengan kedalaman mencapai 12 hingga 14 meter. “Dengan standar tersebut, kita bisa menerima kunjungan kapal berbeda asing hingga mencapai ukuran 200 meter atau lebih,” tandasnya.