Berwisata di Padang yuk !!!!!
Kota Padang adalah kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatera sekaligus ibu kota dari provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini memiliki wilayah seluas 694,96 km² dengan kondisi geografi berbatasan dengan laut dan dikelilingi perbukitan dengan ketinggian mencapai 1.853 mdpl. Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Padang tahun 2014, kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.000.096 jiwa. Padang juga dikenal sebagai kota seni dan budaya, pasti anda mengingat dengan legenda Malin Kundang dan Siti Nurbaya, dan setiap tahunnya di Padang menyelenggarakan berbagai festival untuk menunjang sektor kepariwisataan.
Di kalangan masyarakat Indonesia, nama kota ini umumnya diasosiasikan dengan etnis Minangkabau dan masakan khas mereka yang umumnya dikenal sebagai masakan Padang. Kota Padang terletak di pantai barat pulau Sumatera, dengan luas keseluruhan 694,96 km² atau setara dengan 1,65% dari luas provinsi Sumatera Barat. Hampir 70% dari luas Kota Padang berupa perbukitan dan kawasan hutan lindung. Selain itu masih ada bebrapa tempat wisata yang bisa anda kunjungi.
Museum Adityawarman adalah museum yang paling terkenal di kota Padang. Museum yang dibangun pada tahun 1974 dan diresmikan pada tanggal 16 Maret 1977 ini selain sudah menjadi ikon kota Padang, juga sudah menjadi salah satu tempat wisata di Padang yang wajib dikunjungi. Pada tanggal 28 Mei 1979, meseum tersebut diberi nama “Adityawarman”. Nama Adityawarman diambil dari nama seorang Raja besar yang pernah berkuasa di Minangkabau, sezaman dengan Kerajaan Majapahit pada masa Patih Gajah Mada. Museum yang berada di atas tanah seluas 2,6 hektar ini merupakan tempat untuk menyimpan dan menjaga berbagai jenis benda bersejarah kota Padang, sehingga dapat melestarikan kebudayaan khas kota Padang.
Sebagai museum budaya, Museum Adityawarman menyimpan dan melestarikan benda-benda bersejarah, seperti cagar budaya Minangkabau dan sekitarnya beserta beberapa cagar budaya nasional. Salah satu di antaranya adalah bangunan yang berarsitektur Minang, bernama Rumah Bagonjong atau BaanjuangKoleksi utama yang terdapat di Museum Adityawarman dikelompokkan ke dalam sepuluh macam jenis koleksi, meliputi geologika/geografika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika/heraldika, filologika, keramologika, seni rupa, dan teknalogika. Koleksi lain yang dimiliki oleh museum ini adalah benda purbakala peninggalan Kerajaan Dharmasraya, yaitu berupa duplikat patung Bhairawa dan patung Amoghapasa.
Pantai Nirwana berlokasi kurang lebih sekitar 14 KM di sebelah selatan kota Padang. Pantai yang berlokasi tidak jauh dari Pelabuhan Teluk Bayur ini adalah salah satu tempat wisata di Padang yang paling disukai karena akses yang mudah dan jaraknya yang tidak jauh serta suasana fresh yang ditawarkan. Perjalanan ke Pantai Nirwana Padang hari itu arah ke selatan dari Kota Padang, melewati Jl. Sutan Syahrir, lalu Jalan Padang – Bengkulu yang padat dilalui truk-truk angkutan barang, dan tidak lama kemudian Pelabuhan Teluk Bayur sudah terlihat di kejauhan di sebelah kanan jalan.
Perjalanan dilanjutkan dengan melewati jalan Padang – Muko-muko yang cukup mulus di sepanjang tepian laut, berkelok di sebuah semenanjung, dan masuk ke pinggiran sebuah ceruk yang merupakan bagian dari Teluk Bungus. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Pantai Nirwana adalah pada sore hari, karena dengan begitu Anda akan dapat menikmati indahnya matahari terbenam, kemudian dilanjutkan dengan pemandangan lampu sorot dari Pelabuhan Teluk Bayur. Menjelang malam, pemandangan menjadi eksotis karena dari kejauhan sorot lampu Pelabuhan Teluk Bayur terlihat terang. Ditambah lagi, terangnya puluhan bagan (perahu nelayan yang menggunakan banyak lampu) guna menarik perhatian ikan.
Jika anda menyukai sastra Siti Nurbaya , anda disarankan untuk pergi ke Jembatan Siti Nurbaya. Jembatan sepanjang 60 meter ini menghubungkan kota tua Padang dengan Taman Siti Nurbaya (tempat Siti Nurbaya dimakamkan). Membentang gagah di Muara Batang Arau. Jembatan ini nampak cantik bila anda mengunjunginya pada sore hari, selain itu di sana juga dapat dijadikan tempat yang romantis loh. Tak heran bila anak-anak muda memadati jembatan ini, ada yang berpacaran, menikmati roti , pisang, dan anda juga dapat menikmati makanan khas dari padang yang dijual di sisi kanan dan kiri jembatan. Jembatan Siti Nurbaya adalah sebuah jembatan ikonik yang namanya diambil dari sebuah cerita fenomenal karya sastrawan Sumatera Barat bernama Marah Rusli.
Jembatan Siti Nurbaya di kota Padang menawarkan pemandangan yang menyejukan mata, dihiasi dengan kapal-kapal kayu yang berlalu lalang pada siang hari, matahari tenggelam yang indah di sore hari, dan wisata kuliner yang lengkap pada malam hari, menyebabkan pengunjung Jembatan Siti Nurbaya seakan tiada habisnya setiap hari. Waktu yang paling cocok untuk mengunjungi lokasi wisata ini adalah pada waktu menjelang matahari terbenam, karena Anda dapat menyaksikan keindahan pemandangan matahari terbenam dari jembatan tersebut. Bagi anda yang ingin berwisata tapi bingung, padang dapat dimasukkan dalam tujuan wisata anda. Have fun ya. (arf)