Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengapresiasi nilai  investasi China ke Indonesia. Bahkan China investasi China berkembang pesat . Namun kebanyakan sektor investasi yang dilirik China di Indonesia adalah sektor padat modal seperti pembangunan smelter. Untuk sektor pariwisata,  investasi China ke Indonesia masih kurang.

Karena itu, BKPM akan mendorong China untuk memperluas investasinya di sektor pariwisata Indonesia. Upaya itu akan dilakukan BKPM dan Kementerian terkait, melalui Regional Investment Forum 2017, yang dilangsungkan di Hotel Grand Inna Padang, Sumatera Barat, pada 15  hingga 17 Oktober 2017

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan sangat disayangkan jika China yang kuat diperekonomian tidak dimanfaatkan untuk menarik investor dari negeri tirai bamboo itu  membuka usaha pariwisata di Indonesia. Pasalnya China menjadi negara terbanyak yang menyumbangkan wisatawannya berkunjung ke Indonesia. Data yang diperoleh BKPM, disebutkan sebanyak 1,4 miliar wisatawan dari China yang berkunjung ke Indonesia setiap tahunnya.

Menurut Thomas kondisi China ini mirip dengan kondisi dunia pada tahun 1990an. Saat itu, Jepang merupakan negara pemasok wisatawan terbesar di dunia, termasuk Indonesia.

“Menu restoran dan hotel mulai mempublish menu dalam bahasa Jepang. Hal ini juga akan kami sesuaikan (untuk wisatawan China) di Indonesia,” kata Thomas.

Selain itu, menurut dia, pemerintah Indonesia juga harus meningkatkan sinergi antara digital lifestyle dengan pariwisata. Terlebih e-commerce China juga berkembang pesat, seperti Alibaba.

“Kayak di China ada Alitrip, Alibaba Online Travel, lalu di lokal ada Traveloka. Jadi digital lifestyle ini selaras dengan digital turisme,” kata Thomas.

Berdasarkan data yang dipaparkan, Thailand merupakan negara yang paling banyak dikunjungi wisatawan asal China, yakni sebanyak 5 juta orang pada 2013, dan meningkat menjadi 8,5 juta orang di 2015. Sementara itu, sebanyak 1 juta wisatawan China mengunjungi Malaysia.

Sedangkan wisatawan China yang ke Indonesia hanya meningkat dari 0,5 juta menjadi 0,8 juta orang pada 2013 hingga 2015.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *