BKPM: Pengembangan Pariwisata Dapat Tingkatkan Realisasi Investasi
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyebut sektor pariwisata dapat mendorong peningkatan realisasi investasi. Bahkan investasi sektor ini terbilang mudah dibandingkan sektor di luar pariwisata.
Pria yang akrab disapa Tom ini, mencontohkan hotel sebagai investasi yang proses pembangunannya tidak memakan waktu lama. Bangun hotel diperkirakan dapat selesai dalam waktu 1 hingga 2 tahun, sedangkan bangun pabrik harus membutuhkan waktu minimal 5 tahun.
Selain itu, lapangan kerja yang diserap sektor pariwisata terbilang banyak, pasalnya pariwisata adalah sektor padat karya yang membutuhkan sumber daya manusia (sdm) yang cukup banyak.
“Itu merupakan pekerjaan berkualitas tinggi dengan penghasilan sangat baik,” tutur Thom, dalam jumpa pers di Kantor pusat BKPM, Selasa, 30 Januari 2018.
Tom melihat pengembangan 10 destinasi baru atau 10 Bali baru adalah cara yang tepat untuk mendongkrak jumlah investor masuk ke Indonesia. Bahkan 10 Bali baru ini dapat mendorong investasi di luar pulau Jawa, pasalnya dari 10 ada 8 destinasi yang lokasinya berada di luar pulau Jawa.
“Sektor pariwisata menghasilkan devisa yang besar bagi negara. Dengan demikian, BKPM sangat mendorong pengembangan 10 Bali baru, yang prioritasnya di luar pulau Jawa,” ujar Tom
Sekedar informasi, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sepanjang tahun 2017 mencapai Rp 692,8 triliun. Angka ini tumbuh 16,4 persen dan melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 678,8 triliun.
Realisasi tersebut memberi harapan dan optimisme untuk dapat mencapai target realisasi investasi tahun 2018. Tahun ini, realisasi investasi ditargetkan sebesar Rp 765 triliun.