BKPM Tawarkan Satelit Multifungsi Pemerintah Rp7 Triliun ke Investor
Proyek Satelit Multifungsi Pemerintah kini mulai ditawarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kepada para investor. Dalam upaya menawarkan ini, BKPM mengajak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Proyek ini menggunakan skema kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) guna membuka akses internet di wilayah tertinggal atau di pulau terluar dan terpencil. Proyek tersebut memiliki nilai sebesar Rp 7,7 triliun.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM, Tamba Parulian mengatakan Kegiatan ini dinamakan Pre-Market Sounding proyek Satelit Multifungsi Pemerintah. Kemkominfo melalui Balai Penyediadan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) berencana melakukan pengadaan Satelit Multifungsi Pemerintah dengan teknologi terbaru, yaitu HighThroughput Satellit. kegiatan Pre-Market Sounding adalah untuk menawarkan proyek yang masuk dalam skema KPBU.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada calon investor tentang keberadaan proyek serta mendapatkan masukan dari calon investor terhadap model investasi yang ditawarkan,” kata Tamba dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017.
Masukan dari investor ini, sambungnya, kemudian menjadi bahan penyempurnaan prastudi kelayakan yang sedang disusun pemerintah. Tamba menjelaskan, investasi proyek Satelit Multifungsi ini sebesar Rp 7,7 triliun dengan masakonsesi 15 tahun.
Skema pengembalian investasi berasal dari pembayaran ketersediaan layanan (Availability Payment/AP) dan diberikan penjaminan pemerintah (government guarantee).
Tamba mengaku, Pre-Market ini dihadiri sekitar 100 peserta, meliputi investor yang bergerak di bidang perusahaan VSAT, perusahaan satelit, operator telekomunikasi,lembaga keuangan dan konsultan terkait. Katanya, ada beberapa perusahaan dalam dan luar negeri tertarik dengan proyek ini, antara lain Arianespace, Aerospace Industrial Development Taiwan, Aerospace Long-March International Trade Co. Ltd, Thales Indonesia, Anhui Sun Create Electronics Co., Ltd., PTSelindo Alpha, PT Iroda Mitra, PT Pasifik Satelit Nusantara, SES Network.
Adapula PT Damai Persada Investama, China Telecom, PT Telekomunikasi Indonesia, PT Indosat Tbk, Telkomtelstra,Deloitte, PwC, Bank of China, Credit Agricole CIB, Citibank, China Export and Credit Insurance Corporation (Sinosure) dan perwakilan atase perdagangan Amerika Serikat, Prancis, dan Rusia.