Borobudur Jadi Titik Persaudaraan:Walubi Sambut Presiden Prabowo dan Presiden Macron Bersama 100 Bhikkhu

0
WhatsApp Image 2025-05-29 at 20.10.13

Di tengah kemegahan dan keheningan Candi Borobudur, pertemuan bersejarah antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berlangsung dengan nuansa penuh makna spiritual. Tidak hanya menjadi ajang diplomasi dua negara, pertemuan ini juga menegaskan nilai-nilai toleransi dan penghormatan lintas budaya dan agama yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia.

Presiden Prabowo dan Presiden Macron disambut secara khidmat oleh Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI), Dra. S. Hartati Murdaya, di puncak salah satu situs budaya paling monumental di dunia, Kamis (29/5/2025).

Bersama 100 Bhikkhu dan pemuka agama Buddha dari berbagai tradisi dan aliran, penyambutan tersebut menghadirkan pemandangan sakral yang mencerminkan keharmonisan antara spiritualitas, kepemimpinan nasional, dan kerja sama internasional.

Hartati Murdaya, sebagai tokoh sentral umat Buddha Indonesia, memimpin rombongan besar yang terdiri atas para Bhikkhu, Bhiksuni, Lama, Rinpoche, Fashe, serta para pemimpin vihara dan kuil dari seluruh Indonesia. Ia menegaskan komitmen WALUBI dalam menjadikan Borobudur tidak hanya sebagai warisan sejarah, tetapi juga pusat spiritual dan ibadah umat Buddha Indonesia dan dunia.

“Borobudur bukan sekadar artefak masa lalu. Ia adalah tempat suci, tempat kontemplasi, dan tempat umat Buddha mengakses nilai-nilai Dharma. Dalam kesempatan ini, kami menyambut dua pemimpin dunia di tempat suci yang kami hormati, sebagai simbol perdamaian dan penghormatan antarumat manusia,” tutur Hartati dengan penuh semangat.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto mengekspresikan rasa bangga atas warisan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. Ia menyampaikan kepada Presiden Macron bahwa Borobudur bukan hanya monumen sejarah, tetapi juga simbol toleransi dan keagungan spiritual bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dalam kebinekaan.

“Sebagai Presiden Republik Indonesia, saya merasa terhormat mendampingi sahabat saya, Presiden Macron, menyaksikan langsung kemegahan Borobudur. Ini bukan hanya bukti peradaban, tetapi juga simbol kehidupan beragama yang harmonis di negeri kami,” ujar Presiden Prabowo.

Presiden Macron, dalam pidato balasannya, juga menunjukkan kekaguman yang mendalam terhadap Borobudur. Ia menyebutnya sebagai “adikarya spiritual” yang mencerminkan keunggulan bangsa Indonesia di mata dunia.

“Borobudur tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol kekayaan budaya dan kebijaksanaan umat manusia. Ini adalah warisan yang melampaui batas negara dan agama. Saya merasa terhormat bisa berdiri di sini bersama Presiden Prabowo,” ucap Macron, didampingi oleh Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron.

Acara ini turut memperlihatkan peran penting WALUBI sebagai organisasi pemersatu umat Buddha Indonesia. Dalam tubuh WALUBI, berhimpun lebih dari 20 majelis dan lembaga keagamaan Buddha dari berbagai tradisi, mulai dari Theravada, Mahayana, Tantrayana hingga Tridharma dan aliran Nichiren. Keragaman inilah yang memperkuat posisi WALUBI sebagai representasi umat Buddha nasional dalam panggung kerohanian maupun kebangsaan.

Pertemuan di Borobudur bukan hanya seremoni kenegaraan, tetapi juga perwujudan nyata dari dialog peradaban. Candi yang berdiri megah sejak abad ke-9 ini menjadi titik temu nilai-nilai universal: perdamaian, spiritualitas, dan penghargaan atas keberagaman.

Kehadiran Presiden Macron bersama Presiden Prabowo dan tokoh-tokoh agama Buddha memberi pesan kuat kepada dunia: bahwa spiritualitas dan diplomasi bisa berjalan berdampingan untuk membangun jembatan kemanusiaan lintas negara dan generasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *