Cegah Penyebaran Omicron, Menparekraf Imbau Masyarakat Tidak Berwisata ke Luar Negeri

0
Dukung-PPKM-Level-4-AP-I-Kawal-Ketat-Syarat-Perjalanan-Udara-Foto-BUMN

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengimbau kepada masyarakat untuk menunda berwisata ke luar negeri mengingat kasus Covid-19 akibat varian baru Omicron terus melonjak di banyak negara, termasuk Indonesia yang telah ditemukan beberapa orang terkonfirmasi Omicron. Meski telah ditemukan penyebaran Omicron, namun kasus Covid-19 di Indonesia masih terkendali.

Imbauan tersebut disampaikan Menparekraf saat saat Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, yang digelar secara luring dan daring, Senin (20/12/2021).

Menparekraf menjelaskan imbauan ini merupakan satu dari beberapa point yang dihasilkan melalui rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Jokowi membahas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan perkembangan kasus Omicron.  Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat melakukan aktivitas wisatanya di dalam negeri.

Menparekraf juga mengapresiasi para pelaku usaha yang telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Hal tersebut penting dilakukan agar masyarakat yang memilih berwisata di dalam negeri tidak khawatir akan kesehatannya.

“Jika tidak ada keperluan mendesak dan super penting maka rekomendasinya tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. Untuk yang ingin melakukan kegiatan wisata maupun kegiatan ekonomi kreatif tentunya disarankan untuk #DiIndonesiaAja dan kami melihat mulai adanya kesadaran para pelaku parekraf untuk menerapkan protokol kesehatan dan itu saya pantau sendiri di Bali dan beberapa destinasi wisata,” kata Menparekraf.

Selain itu, Menurut Menparekraf, pihaknya juga akan menggenjot vaksinasi bagi pelaku usaha dan pekerja parekraf yang belum menerima vaksin. Pelaksanaan vaksinasi ini, akan ditingkatkan hingga tiga bulan kedepan.

“Kami di kemenparekraf sudah memfasilitasi lebih dari 750.000 masyarakat parekraf yang tervaksinasi dan ini akan terus kita tingkatkan stok vaksin bisa untuk 2-3 bulan Jadi ini akan kita genjot kita laksanakan dan hasil pantauan kita di beberapa Mal ini beri kesempatan dalam 12 hari kedepan harus meningkatkan itu hanya terhadap peduli lindungi,” ujar Menparekraf.

Lebih lanjut Menparekraf menjelaskan koordinasi antara Kemenparekraf dengan Kementerian/Lembaga terkait maupun Satgas Penanganan Covid-19 terus dilakukan untuk mengetahui perkembangan kasus Covid-19 akibat varian baru Omicron. Koordinasi juga dilakukan untuk mencari solusi yang disepakati agar penanganan Omicron dapat dilakukan secara bersama-sama, apalagi saat ini tingkat resikonya terbilang besar mengingat akan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan KL lain untuk memantau dan menentukan kebijakan terbaik bagi nataru berbasis data dan kami akan sangat faktual dan taktis menyampaikan bahwa bepergian saat liburnya taruh diperbolehkan namun protokol kesehatan dipastikan diimplementasikan secara ketat dan disiplin.  Kami bersama-sama dengan satgas penanganan kulit 19 akan terus secara berlapis bertahap memantau ini mulai dari pusat sampai ke tingkat provinsi kabupaten sampai ke Posko desa kelurahan,” terang Menparekraf.

Ilustrasi

Pemerintah juga berharap dengan upaya pemantauan berlapis tersebut dapat mencegah pandemi seperti yang terjadi pada Juli-Agustus 2021. Menurut data dan survei yang dilakukan Balitbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dengan dibatalkannya PPKM level 3 di seluruh Indonesia terdapat potensi sebesar 7,1 persen atau 11 juta orang yang diperkirakan akan melakukan perjalanan pada momen natal dan tahun baru.

Antusiasme warga untuk bepergian saat natal dan tahun baru cukup tinggi. Data yang diterimanya dari AP II, per hari Minggu (19/12/2021) terdapat 800 pergerakan pesawat (take off dan landing) di Bandara Soetta atau 65 persen dimana saat situasi normal terdapat 1.200 pergerakan pesawat. Di Bali sendiri tercatat sudah ada 25 ribu orang yang datang baik dari darat maupun udara.

Ilustrasi

Untuk itu, Kemenparekraf terus meningkatkan sertifikasi CHSE sebagai jaminan bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi gold standard dan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, serta menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

“Dari 2020 hingga 2021 ini, sudah ada 11.986 usaha pariwisata yang tersertifikasi CHSE. Dengan jumlah usaha hotel yang tersertifikasi sebanyak 3665 usaha dan pondok wisata sebanyak 1107 usaha. Untuk tahun 2021 ini, jumlah usaha pariwisata yang telah teraudit sebanyak 6.300 pelaku usaha dan 6.121 yang tersertifikasi. Proses sertifikasi ini terus berjalan dan ditingkatkan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *