Crossborder Tourism di Kepulauan Talaud Akan Semakin Diperkuat

Penetapan Kepulauan Talaud yang berlokasi di Sulawesi Utara sebagai destinasi wisata daerah perbatasan (crossborder) sehingga pemerintah mulai membenahi sektor pariwisatanya. Apalagi keindahan yang dimiliki Talaud harus dimaksimalkan dengan pembangunan infrastruktur fisik maupun agenda promosi sehingga diharapkan destinasi Kepulauan Talaud bisa menjadi ikon pariwisata andalan.
Salah satu pulau yang menjadi andalan adalah Pulau Sara yang merupakan pulau kecil tak berpenghuni dan berklokasi menghadap Samudra Pasifik tersebut akan segera didorong sebagai pariwisata bahari. Keindahan pantai eksotis yang berpasir putih halus tersebut siap dipromosikan. Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud Sri Wahyuni Manalip menjelaskan bahwa Pulau Sara sudah siap dijual sebagai destinasi wisata. Di pulau ini juga telah dibangun beberapa cottage dan prasarana air bersih.
”Agar benar-benar eksotis, Pulau Sara kami biarkan kosong tanpa penghuni. Atmosfer pulau terasa berbeda kalau tanpa penghuni,” ujar Manalip.
Pemkab Kepulauan Talaud pun sudah melakukan peluncuran ikon pariwisata Pulau Sara dengan bertemakan kegiatan Talaud Keren di salah satu pusat keramaian yang berada di Manado. Rekaman gambar keindahanPulau Sara ditampilkan dalam acara tersebut.
“Talaud sudah ditetapkan sebagai destinasi wisata perbatasan oleh Kementerian Pariwisata. Karena itu kita akan benahi pariwisatanya. Kami juga akan menyiapkan calender of event untuk 2017,” ungkap Manalip.
Keistimewaan Talaud tidak hanya karena keindahannya namun lokasinya yang sangat pas berbatasan langsung dengan Filipina sehingga harus diperkuat sebagai destinasi crossborder mengingat pesona alam bibir Pasifik yang indah tersaji di sana.
Mendapat sebutan sebagai Bumi Porodisa yang disinyalir dianggap oleh pelaut Portugis sebagai paradise ketika melakukan pelayaran sepanjang Kepulauan Sangir-Talaud.
“Kemenpar sudah berkomitmen akan bantu memajukan wisata Talaud, khususnya mempromosikan keindahan pulau-pulau dan pantai yang bersih dan masih natural di sini. Jadi kami di daerah pelan-pelan mulai membenahi promosi, infrastruktur fisik dan penunjang pariwisata,” tukasManalip.
Selain pulau Sara, Pulau Karakelang juga merupakan mutiara tersembunyi yang bisa ditemui di sana. Untuk itu dengan bantuan promosi dari pusat, Manalip yakin kepulauan Talaud akan makin dikenal di seluruh Indonesia dan mancanegara.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuty pun turut mendukung pengembangan Kepulauan tersebut. Esthy mejelaskan dengan penetapan sebagai salah satu destinasi pariwisata perbatasan andalan nantinya akan menjadi tugas kepala daerah bersama tim untuk memajukan pariwisata di daerah tersebut. Tugas utama tersebut adalah dengan melakukan pembenahan berbagai sarana dan infrastrtuktur pendukung lainnya di Talaud supaya terlihat ada perbedaan dalam penataannya.
“Pembenahan mendesak dilakukan supaya bisa membuat Talaud menjadi lebih baik dari sisi fisik. Wisatawan yang datang ke Talaud harus dibuat betah,” jelas Esthy.
Destinasi Kepulauan Talaud punya banyak destinasi wisata tidak diragukan lagi keindahannya. Selain wisata alam pantai dan air terjun, ada juga wisata petualang goa dan desa wisata. Yang terkenal antara lain Pantai Pesisir Timur pulau Karakelang, Pantai Lobbo, Goa Weta, Air Terjun Ampadoap, dan Desa Adat Bannada.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan mengenai cross border tourism di Talaud adalah untuk mengembangkan potensi wisata mancanegara di daerah tersebut serta bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Potensi border tourism itu besar. Masyarakat di sana juga harus mendapatkan benefit dengan lebih banyak event, sehingga banyak orang berdatangan,” kata Arief.
Arief mengatakan crossborder tourism sesuai dengan intruksi Presiden Joko Widodo untuk pengembangan daerah perbatasan, Presiden yang kerap dipanggil Jokowi tersebut tidak ragu mengubah sebutan daerah perbatasan dari pulau terluar menjadi pulau terdepan. Karena itu, serangkaian border tourism digelar dari Atambua, Dili, Papua, Aruk, Entikong, sampai ke Batam-Bintan.