Kembangarum

Desa wisata Kembangarum merupakan desa wisata yang diresmikan pada pertengahan tahun 2005. Desa ini menawarkan edukasi dan alam sebagai sajian wisata bagi pengunjung. Program-program yang dirancang dan dibangun di desa wisata ini mengedepankan edukasi atau pendidikan bagi anak-anak khususnya. Hal ini ditunjukkan degan adanya sanggar lukis dan perpustakaan yang dibangun menarik untuk anak-anak. Perpustakaan da sanggar luis ini berada di dekat sungai dan taman sehingga menambah suasana sejuk di desa tersebut. Tentunya hal ini sangat diminati oleh anak-anak. Selain pendidikan, desa wisata Kembangarum juga menawarkan sarana permainan tradisional di halaman  pendopo yang dijadikan sanggar lukis.

Berbagai permainan tradisional seperti enggrang, engklek, dakon, gobak sodor, dan lainnya dapat dimainkan di lokasi tersebut. Sungai di desa ini juga dijadikan sebagai sarana permainan. Sungai tersebut bukan merupakan sungai yang kotor dan tidak terawat, tetapi sungai ini sengaja dirawat dan dibuat sebagai arena permainan.Kolam pemancingan ikan dan kolam renang alami merupakan arena bermain yang tidak kalah menarik. Desa wisata Kembangarum memiliki luas 13 hektar sehingga banyak obyek dan arena permainan yang dapat disajikan di desa tersebut.

Desa Wisata Kembangarum ini menawarkan wisata edukasi dan alam sebagai sajian untuk para pengunjung. Program-program yang dirancang dan di Desa Wisata Kembangarum mengedepankan edukasi atau pendidikan bagi anak-anak khususnya. Program unggulan di Desa Wisata Kembangarum adalah kursus melukis. Ya, di desa ini ada Sanggar Lukis. Lulusannya sering juara internasional lho. Desa Wisata Kembangarum juga menawarkan sarana permainan tradisional di halaman pendopo yg dijadikan sanggar lukis. Berbagai permainan tradisional seperti enggrang, engklek, dakon, gobak sodor, dan lainnya dapat dimainkan di pendopo.

Sungai di desa ini juga dijadikan sebagai sarana permainan. Kolam pemancingan ikan dan kolam renang alami jg merupakan arena bermain yg tidak kalah menarik. Yang sangat menarik, Desa Wisata Kembangarum juga memberikan fasilitas penginapan bagi mereka yg ingin tinggal lebih lama. Bermalam di Desa Wisata Kembangarum bisa jadi pilihan bagi yang ingin mendengarkan suara katak/bangkong, kicauan burung dan kunang-kunang di malam hari.

Terletak di pedesaan di kawasan Lintas Merapi, desa Kembangarum dapat ditempuh sekitar 45 menit dari kota Jogja dengan kendaraan bermotor. Setelah melewati jalan berliku-liku, sebuah papan nama kecil menyambut kami sebelum memasuki desa Kembangarum. Gang kecil sebagai jalan masuk dari pinggir jalan utama memang awalnya sedikit meragukan, terlebih dengan papan nama Kembangarum yang kurang terlihat. Namun setelah masuk ke gang yang lebarnya hanya cukup untuk 1 mobil, pemandangan desa yang bersih dan tertata rapi langsung menyergap kami. Pagar batu yang ditata sedemikian rupa rapinya, tampak menyatu dengan alam, natural dan sederhana. Berbagai tanaman hias ditanam di sepanjang gang. Perpaduan ini jelas membedakan desa Kembangarum dari desa biasa. Suasananya tenang, dengan perumahan tradisional dan udara yang segar.

Berdiri di pertengahan tahun 2005, desa Kembangarum rupanya belajar dengan cepat. Desa yang awalnya hanya merupakan desa biasa berhasil dibangun menjadi desa wisata yang menawarkan berbagai kegiatan alami. Pohon-pohon salak yang berderet di kebanyakan halaman rumah penduduk merupakan lokasi agrowisata salak. Ini memberikan kesempatan bagi pengunjung yang datang untuk memetik salak dan langsung menikmatinya di kebun. Tak hanya salak pondoh, salak gading dengan kulit bewarna kekuningan dan rasa yang tak kalah enak juga dibudidayakan di sini. Bahkan salak gading ini menjadi salah satu makanan khas yang ditawarkan. Salak gading yang direbus. (arf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *