Destinasi Potensial di Kawasan IKN: Goa Tapak Raja Beserta Sejarahnya
Terletak di Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Goa Tapak Raja merupakan salah satu destinasi wisata potensial di kawasan Ibu Kota Nusantara. Memiliki jarak tempuh sekitar 30 KM dari Titik Nol Nusantara, destinasi wisata ini kini tengah dibangun untuk para wisatawan.
Kasiyono, Kepala Desa Wonosari mengungkap bahwa sebenarnya destinasi wisata Goa Tapak Raja ini sudah direncanakan pada 2017 lalu dan akan dibuka pada tahun 2020. Namun, karena dilanda pandemi COVID-19, alhasil Goa Tapak Raja baru diresmikan pada 28 Mei 2022. Sang Kades juga menjelaskan, saat ini sedang dibangun akses jalan yang menuju destinasi wisata ini.
“Instruksi Presiden melalui Bapak Menteri PUPR, sudah (tahap proses) membangunkan jalan menuju wisata ini,” Tutur Kasiyono.
Sedangkan untuk wahana di Goa Tapak Raja di-support oleh CSR yang dibawa dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Rencananya, destinasi Goa Tapak Raja akan ada wahana seperti Flying Fox, pujasera, area pemandian hingga tracking sepeda.
“Saya kemarin sempat minta tolong oleh Bu Menteri Siti Nurbaya (KLHK) dalam rangka pemulihan lahan.” ungkap sang Kades.
Di sisi lain, tak kalah asrinya Goa Tapak Raja ini dikelilingi pepohonan yang cukup tinggi dan masih alami. Goa Tapak Raja juga akan dikelola oleh masyarakat setempat. Harga tiket masuknya pun cukup murah, sekitar Rp 10.000 hingga Rp 20.000.
“Harapan saya di sini murah–makanan murah, tetapi pengunjung ke sini tak terasa membelanjakan uangnya tetapi pulang dengan bahagia, senang hati.”
“Kami juga sedang dalam rangka survei harga (tiket masuk) kira-kira berapa,”ujar Kasiyono.
Kasiyono juga meyakini bahwa jika semua wahana, fasilitas dan akses sudah siap, ia akan mencari momen yang pas dengan event-event tertentu.
“Dengan siapapun kami siap berkolaborasi,” tegas Kasiyono
Sejarah Goa Tapak Raja
Nama “Tapak Raja” diambil karena terdapat stalaktit yang berbentuk telapak kaki manusia yang cukup besar. Sedangkan untuk nama “Raja”, Sang Kades menceritakan bahwa konon goa ini telah dijadikan tempat untuk pertapaan pada zaman-zaman kerajaan.
“Di goa ini konon dulu dijadikan sebagai pertapaan pada masa kerajaan,” tutur sang Kades.
Kasiyono menjelaskan, Goa Tapak Raja ini juga diyakini oleh para tokoh adat atau pemangku dari suku Paser untuk mendalami ilmu kanuragan. Ia juga mengungkap, ada makhluk halus yang menjadi penunggu Goa bernama Bea. Dahulu, Goa ini sempat bernama “Goa Bea”.