Dukung Aksesibilitas Kawasan Pariwisata Borobudur, Kementerian PU Bangun Flyover Canguk di Magelang
Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Direktorat Jenderal Bina Marga, tengah menggenjot penyelesaian pembangunan Flyover Canguk di Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Proyek ini diharapkan menjadi solusi signifikan untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi akibat pertemuan arus lalu lintas dari berbagai arah, termasuk Semarang, Yogyakarta, Salatiga, dan Kota Magelang. Selain itu, keberadaan flyover ini juga mendukung konektivitas menuju Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra, menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur konektivitas menjadi sangat penting untuk meningkatkan efisiensi mobilitas barang, jasa, dan orang.
“Dengan adanya konektivitas yang lebih baik, diharapkan pertumbuhan ekonomi daerah bisa meningkat, sehingga mendukung percepatan pembangunan di wilayah ini,” ujarnya.
Pembangunan Flyover Canguk merupakan langkah strategis dalam memperlancar aksesibilitas lalu lintas, di mana flyover ini dirancang untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di simpul pertemuan lalu lintas yang kompleks. Flyover ini terletak pada persimpangan Jalan Nasional Soekarno Hatta dan Jalan Urip Sumoharjo, serta jalan provinsi Magelang-Salatiga dan Jalan Telaga Warna yang merupakan akses menuju Kota Magelang.
Proyek ini dimulai sejak November 2023 dan dikerjakan oleh kontraktor PT Yasa Patria Perkasa. Hingga 28 Oktober 2024, progres konstruksi telah mencapai 86,5%, dengan target penyelesaian akhir tahun 2024. Flyover Canguk memiliki panjang 781,2 meter dan akan menambah kapasitas jalan dari semula dua lajur menjadi empat lajur. Selain itu, lajur menuju Salatiga (Kopeng) akan dilengkapi dengan underpass sepanjang 16 meter serta jalan penghubung sepanjang 765,29 meter di setiap arah.
Pembangunan flyover ini dibiayai melalui skema Multi Years Contract (MYC) dengan total anggaran sekitar Rp99,6 miliar. Anggaran tersebut mencakup berbagai pekerjaan konstruksi, termasuk pemasangan tiang bor, perkerasan beton, dan penyelesaian lapisan akhir.
Keberadaan Flyover Canguk diharapkan bukan hanya mengurangi kemacetan, tetapi juga memperlancar akses menuju kawasan pariwisata sekitar seperti Borobudur, Yogyakarta, Prambanan, dan Kopeng. Dengan demikian, proyek ini akan menciptakan efek berganda (multiplier effect) yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitarnya, khususnya di sektor pariwisata.
Pembangunan Flyover Canguk adalah salah satu contoh nyata upaya pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur transportasi yang berfungsi tidak hanya sebagai penghubung antarwilayah tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih luas