Gayus Lumbuun: Suku Tionghoa Indonesia Ikut Andil Mendirikan NKRI

0
IMG_9903

Dewan Kehormatan Abadi Perhimpunan Hakka Indonesia Sejahtera (PHIS) Prof. Dr. Topane Gayus Lumbuun, S.H., M.H mengapresiasi suku Tionghoa Indonesia yang ikut andil dalam mendirikan NRKI. Hal tersebut disampaikan Hakim Agung periode 2011-2018 itu, saat menyampaikan kata sambutan dalam acara Perayaan Cap Go Meh 2023 yang diselenggarakan PHIS  di Sun City Restaurant,Gedung LTC Glodok  Jakarta Barat, pada Jumat malam (10/02/2023).

Gayus mengatakan ada dua struktur politik yang dijalankan di Indonesia. Pertama adalah Suprastruktur politik yaitu Suprastruktur politik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan alat kelengkapan negara. Alat kelengkapan negara tersebut mencakup kedudukan, kekuasaan, wewenang, tugas-tugas pembentukan dan keterkaitan antar seluruh kelengkapan negara tersebut, seperti Presiden dan Menteri yang mewakili Pemerintah dan wakil rakyat yang mewakili legislatif.

“Suprastruktur politik adalah warga negara yang berhasil masuk kepada struktur ini,  isinya adalah pimpinan negara,  Presiden dan kabinetnya,  Mahkamah Agung dan seluruh jajarannya, DPR RI  dan jajarannya,  nantinya akan berkembang pada MPR atau Majelis Permusyawaratan Rakyat,  itu semua suprastruktur politik,” kata Gayus.

Gayus menjelaskan sudah banyak keturunan Tionghoa yang masuk dalam suprastruktur politik apalagi saat negeri ini sedang mempersiapkan kemerdekaan. Hal itu dibuktikan oleh sejarah yang mencatat ada sejumlah nama keturunan Tionghoa yang menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

“Artinya bahwa  warga keturunan  Tionghoa mewarnai cukup banyak yang lain satu-satu, tetapi suku Tionghoa menduduki 5 nama dari antara hampir 60-an nama Panitia Persiapan Kemerdekaan,” ujar Gayus.

Kemudian struktur politik yang kedua adalah infrastruktur politik, yaitusegala sesuatu di luar alat kelengkapan negara secara formal, tetapi tetap memberikan pengaruh dan andil terhadap kebijakan. Kelompok yang digolongkan sebagai infrastruktur politik adalah partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, dan media.

“Infrastruktur politik dapat membentuk keseimbangan kekuatan struktur politik,” tegas Gayus.

Pada kesempatan ini, Gayus mengapresiasi tekad kuat warga suku Hakka-Indonesia yang selalu berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional

”Konsentrasinya lebih banyak kepada sektor ekonomi karena ekonomi merupakan bagian terpenting di sebuah negara.  Negara kuat kalau ekonominya kuat negara lemah kalau ekonominya lemah. Oleh karena itu Mari kita mengkontribusikan kekuatan kita di sektor ekonomi sesuai dengan tujuan perkumpulan ini,” ungkap Gayus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *