Guna Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Sumsel Kembangkan Wisata Sejarah

0
benteng kuto

Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya, pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika.

Sejarah Sumsel bukan hanya dikenal di abadke-7 saja namun dimasa penjajahan juga menjadi sejarah yang patut kita ketahui. Salah satunya  kehadiran Benteng Kuto Besak yang telah menjadi tempat wisata terkenal, bukan hanya di Sumsel namun di luar Sumsel.  Benteng tersebut kini menjadi incaran para wisatawan.

Latar belakang itulah yang membuat Pemerintah Provinsi Sumsel  serius untuk mengembangkan wisata sejarah di daerahnya.  Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Sumatera Selatan Ahkmad Najib menyatakan potensi wisata sejarah di daerah itu cukup menjanjikan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

“Daerah ini memiliki banyak tempat bersejarah dan itu dapat menjadi tempat wisata,” kata Ahkmad Najib di Palembang, Senin, 24 Juli 2017.
Menurut Ahkmad, tempat bersejarah tidak boleh terbengkalai karena memiliki situs-situs sejarah yang wajib  dikelolah secara serius. Ahkmad meyakini jika tempat bersejarah tersebut dikelola secara profesional maka banyak wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tersebut. Seiring dengan itu, Ahkmad meminta pihak pengelola tempat wisata bersejarah untuk benar-benar fokus dalam memperhatikan tempat wisatanya.

Sebelumnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel melaksanakan bimbingan teknis tentang pengembangan wisata sejarah dan religi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Irene Camelyn Sinaga kepada awak media di Palembang mengatakan kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengelolaan wisata sejarah dan religi di daerah itu.

Di Sumsel banyak tempat sejarah dan budaya tetapi masih merupakan potensi dan belum menjadi daya tarik wisata. Ahkmad menilai bimbingan teknis penting untuk ditetapkan karena bimbingan teknis dapat  dapat menghasilkan rencana strategis untuk pengembangan wisata sejarah dan religi di Sumsel.

“Sehubungan itu bimbingan teknis tersebut bertujuan untuk pengembangan wisata sejarah dan religi, pemberdayaan bagi pelaku pariwisata serta pengembangan produk,” tambah Irene.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *