Humas PTS Diperlukan Untuk Optimalkan Sosialisasi Program MBKM

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P. mengatakan sosialisasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di DKI Jakarta masih belum maksimal. Ada beberapa faktor yang menyebabkan Perguruan Tinggi Swasta kesulitan untuk mensosialisasikan program tersebut, di antaranya belum mendapatkan status akreditasi institusi.
Data yang dihimpun LLDikti Wilayah III, ada 125 Perguruan Tinggi Swasta yang belum terakreditasi institusi. Menurut Paristiyanti, akreditasi institusi ini penting didapatkan, karena dapat memperkuat kinerja humas Perguruan Tinggi untuk mensosialisasikan program MBKM kepada masyarakat.
“Saya yakin 100% yang tidak punya akreditasi institusi maka maksimal mendapatkan sosialisasi yang 50% jadi kalau saya prediksi kelihatannya 60 perguruan tinggi 20% dari perguruan tinggi di DKI Jakarta aja itu belum mengetahui MBKM, dengan baik,” kata Paristiyanti saat menjadi pembicara pada kegiatan Festival Kehumasan 2023 yang dilangsungkan di Auditorium Gd. M lantai 8, Kampus I Universitas Tarumanagara, Jakarta Barat, Senin (24/01/2023).

Melihat kondisi ini, Paristiyanti berharap pimpinan Perguruan Tinggi Swasta maupun Yayasan dapat segera memenuhi syarat untuk mendapatkan status Akreditasi Institusi. Akreditasi ini, telah diatur oleh Undang-undang UU 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
“Yang penting itu kan daya dorong dari dalam perguruan tinggi itu sendiri karena ini penting untuk anak-anak- anak akademisnya, menurut Undang-undang 12 itu yang wajib melakukan akreditasi”,” ujar Paristiyanti.
Paristiyanti mengungkapkan LLDikti Wilayah III akan melakukan komunikasi tentang sosialisasi MBKM ini, dengan Perguruan Tinggi Swasta mulai dari berstatus akreditasi baik sekali, baik hingga yang belum terakreditasi. Tak hanya itu, LLDikti Wilayah III juga akan melakukan kegiatan MBKM Bersama dengan Perguruan Tinggi Swasta yang sudah berstatus akreditasi unggul dengan Perguruan Tinggi Swasta yang belum memperoleh akreditasi unggul

“Jadi kami akhirnya dalam melakukan kegiatan itu, kami minta yang unggul itu untuk mendampingi yang akreditasi baik supaya segera menjadi baik sekali. Kemudian yang akreditasi baik kami turunkan tuh Pak, untuk melakukan pendampingan kepada yang belum terakreditasi,” tutur Paristiyanti.
Lebih lanjut, Paristiyanti menegaskan bahwa kehadiran Humas di Perguruan Tinggi Swasta sangat penting agar dapat mengoptimalkan sosialisasi program yang berkaitan dengan Pendidikan Tinggi, termasuk MBKM.

“Menurut saya, humas akan banyak memberikan outcome dan output bagi peningkatan mutu perguruan tinggi sambil melakukan kegiatan branding dan marketing yang terencana dengan sangat baik terimplementasi dengan sangat baik,” ungkap Paristiyanti.
Hal senada juga disampaikan Rektor Universitas Tarumanagara (Untar) Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., ASEAN Eng. Prof, Agus menyebut Humas menjadi garda terdepan dalam mempublikasikan program dan karya yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Karena itu, Untar tak berhenti untuk terus megembangkan kinerja Humas.
“Salah satu cara untuk bisa mempublikasikan keunggulan Untar ya melalui humas. Humas itu harusnya menguasai semua hal, harus melebihi Rektor, seperti menguasainya peraturan Dikti maupun BAN PT dikuasai Kenapa ya kalau enggak dikuasai kita mau ngomong apa begitu ditanya di teman-teman wartawan tanya ini bingung, suruh tanya Rektor saja.,” kata Prof. Agustinus

“Nah saya kira penguasa terhadap ketentuan-ketentuan prestasi yang diperoleh perguruan tinggi prestasi yang dilakukan oleh Prodi mahasiswa, dosen, humas harus punya datanya dan siap untuk dipublikasikan,” tambahnya.
Festival Kehumasan 2023 diselenggarakan oleh LLDikti Wilayah III dan Untar, dengan mengangkat tema ““Peningkatan Mutu Kehumasan Melalui Publikasi MBKM”.
Kegiatan tersebut dihadiri, antara lain Yayat Hendayana, S.S., M.Si. (Koordinator Substansi Umum, Humas, dan Kerja Sama Ditjen Diktiristek), Doddy Zulkifli Indra Atmaja, S.I.Kom.,M.Si. (Sub Koordinator Humas Ditjen Diktiristek), Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara Prof. Dr. Ariawan Gunardi, S.H., M.H, dan perwakilan humas dari Pergurutan Tinggi Swasta di Jakarta.