ICBC Terima Delegasi Provinsi Jilin, Bahas Peluang Kerja Sama Ekonomi
Pelaku usaha dari Provinsi Jilin, Tiongkok, tertarik untuk menjalin hubungan ekonomi yang lebih erat dengan Indonesia, sebuah negara yang dinilai memiliki potensi besar di sektor-sektor strategis. Dalam rangka menggali peluang tersebut, delegasi dari Provinsi Jilin melakukan kunjungan ke kantor Indonesia China Business Council (ICBC) yang berlokasi di Maspion Plaza, Jakarta. Kunjungan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang pasar Indonesia dan mengidentifikasi area kerja sama yang dapat dikembangkan antara kedua belah pihak.
Delegasi Provinsi Jilin disambut oleh para pengurus ICBC, termasuk Ketua Harian Ali Husein, Wakil Ketua Harian Hasan Kosasih Ko, dan Wakil Sekretaris Jenderal Suryawan Wijaya. Kehadiran delegasi ini membuka ruang dialog yang sangat penting untuk memfasilitasi pertukaran informasi terkait potensi pasar Indonesia yang luas serta mengenal lebih jauh berbagai sektor yang dapat menjadi fokus kolaborasi.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi Provinsi Jilin mempresentasikan sejumlah sektor unggulan yang mereka anggap memiliki peluang besar untuk dikembangkan bersama Indonesia. Sektor pertanian menjadi sektor yang menjadi menjadi magnet devisa untuk provinsi Jilin.
Provinsi yang terletak di wilayah timur laut Tiongkok ini, dikenal sebagai salah satu pusat produksi pertanian terbesar di Tiongkok, karena kondisi geografis dan iklim yang sangat mendukung untuk pertanian. Tanahnya yang subur dan cuacanya yang cocok membuat Jilin menjadi produsen utama untuk berbagai komoditas pangan seperti padi, jagung, kedelai, dan sayuran.
Selain itu, Jilin juga dikenal sebagai penghasil beras kualitas tinggi yang banyak diekspor ke luar negeri. Dalam sektor pertanian ini, terdapat banyak peluang untuk meningkatkan kerja sama internasional, terutama dalam bidang teknologi pertanian, pengolahan hasil pertanian, serta distribusi produk pangan.
Sektor yang tak kalah menariknya adalah pariwisata. Provinsi Jilin memiliki berbagai destinasi wisata alam yang indah, seperti taman nasional, pegunungan, dan danau yang menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun internasional. Delegasi ini berharap dapat menggali lebih lanjut kerja sama di bidang pariwisata dengan Indonesia, mengingat potensi besar sektor pariwisata Indonesia yang sangat terbuka bagi kerjasama bilateral.
Selain pariwisata, Jilin memiliki salah satu industri otomotif yang berkembang pesat di Tiongkok. Provinsi ini menjadi rumah bagi beberapa produsen mobil besar, salah satunya adalah perusahaan otomotif terkemuka, FAW Group, yang telah lama beroperasi di Jilin. Industri otomotif di Jilin telah menjadi pilar penting dalam perekonomian provinsi ini, mencakup produksi kendaraan bermotor, suku cadang, serta teknologi kendaraan listrik.
Dalam diskusi yang berlangsung, pengurus ICBC menyambut baik inisiatif Provinsi Jilin untuk mengembangkan hubungan ekonomi dengan Indonesia.
Wakil Ketua Harian ICBC, Hasan Kosasih Ko mengungkapkan bahwa relokasi investasi dari Tiongkok ke Indonesia dapat membawa keuntungan yang sangat besar bagi ekonomi Indonesia. Hal ini semakin relevan di tengah ketegangan perang dagang antara Tiongkok dan Amerika, yang membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi tujuan investasi bagi para investor Tiongkok.
Menurut Hasan, relokasi produksi dari Tiongkok ke Indonesia memberikan beberapa manfaat utama. Salah satunya adalah peningkatan devisa negara melalui ekspor produk yang diproduksi di Indonesia. Mengingat Indonesia memiliki potensi pasar yang besar, produk yang diproduksi oleh pabrik-pabrik baru dari investor Tiongkok bisa diekspor ke negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, yang kini tengah menggenjot tarif impor untuk barang-barang yang berasal dari Tiongkok
“Indonesia bisa mendapatkan banyak keuntungan jika membuka pintu untuk relokasi investasi Tiongkok, terutama dalam bentuk devisa yang akan diperoleh dari ekspor barang. Selain itu, Indonesia juga akan mendapatkan manfaat langsung berupa pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat,” ujar Hasan.
Lebih lanjut, Hasan menambahkan bahwa relokasi investasi dari Tiongkok juga membawa keuntungan dalam bentuk transfer teknologi dan keahlian yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan industri domestik. Dengan masuknya investor Tiongkok yang membawa teknologi canggih dan sistem produksi yang efisien, Indonesia bisa mempercepat proses industrialisasi dan mengembangkan sektor-sektor manufaktur yang selama ini masih tertinggal.
“Kehadiran investor Tiongkok di Indonesia akan memungkinkan transfer pengetahuan dan teknologi yang sangat berguna bagi pengembangan industri domestik kita. Ini bukan hanya soal investasi, tetapi juga tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pembelajaran dari para ahli yang bekerja di industri tersebut,” jelasnya.
Pada kesempatan ini digelar penandatanganan nota kesepahaman MoU antara ICBC dengan China Council for the Promotion of International Trade Jilin Provincial Committee.Penandatanganan MoU ini diharapkan menjadi langkah awal yang membuka lebih banyak peluang bagi kedua negara untuk saling mendukung dalam mengembangkan sektor-sektor ekonomi strategis.